kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.301   60,00   0,37%
  • IDX 7.184   -20,84   -0,29%
  • KOMPAS100 1.047   -2,47   -0,24%
  • LQ45 806   -1,68   -0,21%
  • ISSI 232   -0,06   -0,03%
  • IDX30 418   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 489   -1,97   -0,40%
  • IDX80 118   -0,23   -0,20%
  • IDXV30 120   0,35   0,29%
  • IDXQ30 135   -0,43   -0,32%

Kertas Basuki Rahmat (KBRI) mencari investor demi memaksimalkan produksi


Jumat, 21 Desember 2018 / 16:53 WIB
Kertas Basuki Rahmat (KBRI) mencari investor demi memaksimalkan produksi
ILUSTRASI. PT Kertas Basuki Rachmat Tbk KBRI


Reporter: M Imaduddin | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menutup tahun 2018, PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk masih terus fokus melakukan penjajakan strategic partner dan investor yang potensial untuk meraih modal kerja yang cukup sebagai “bahan bakar” operasional tahun depan.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Henry Priyantoro pada agenda public exposure di Hotel Desa Wisata TMII, Jakarta Timur, Jumat (21/12) pagi.

“Intinya kami ingin memaksimalkan kapasitas produksi sampai di level yang tinggi, jadi sampai saat ini kami secara intens masih mencari strategic partner,” terang Henry.

Perusahaan yang tercatat di bursa efek dengan kode KBRI ini mengalami kelesuan dalam proses produksi. Meski seluruh aspek operasional sudah sangat siap, namun dengan modal kerja yang sedikit, KBRI tak dapat berbuat banyak dan hanya menghasilkan 385 ton kertas hingga kuartal empat 2018.

Padahal menurut catatan, di 2017 capaian penjualannya mencapai 26 ribu ton. Pun dengan kerugian yang dialami meningkat tajam sebesar 176% year-to-date (ytd) hingga September 2018.

Lantas Senior Accounting Manager KBRI Anwaruddin mengaku kesulitan mencapai target setahun ke belakang akibat sisa kredit modal kerja (KMK) yang dijanjikan bank sebesar Rp10 juta US$ belum juga cair sejak 2016.

“Sebenarnya dari 2015, pada pencairan KMK itu baru cair 15 juta dari total 25 juta yang diharapkan kami dapat dari sindikasi bank. Nah, 10 juta ini masih kurang, makanya kita terus mencari strategic partner,” ungkap Anwar pada Kontan.co.id

Henry melanjutkan, untuk melakukan penjajakan, perusahaan tak menargetkan batas waktu dan jumlah partner yang ingin digandeng.

Akan tetapi sejauh ini, KBRI berharap satu kesepakatan dengan partner baru pun sudah cukup. “Jika sudah goal, ibarat kendaraan, kami langsung tancap ke gigi 5,” guyon Henry.

Disinggung soal target produksi di 2019, Henry menyatakan jika segalanya siap, KBRI akan menghasilkan 10.000 ton kertas di tiap bulannya.

“Untuk target keuntungan, kami belum bisa buka suara,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×