kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kertas Kraft akan beroperasi di 2019


Selasa, 24 Januari 2017 / 10:53 WIB
Kertas Kraft akan beroperasi di 2019


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Rizki Caturini

BOGOR. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) tengah merampungkan tahap persiapan menuju revitalisasi pabrik. Itu ikhtiar mereka menghidupkan kembali roda bisnis yang mandek beroperasi sejak tahun 2007.

Kertas Kraft menargetkan, tahap persiapkan menjelang revitalisasi pabrik bisa rampung tahun ini. Sementara target operasional kembali pabrik pada tahun 2019. "Butuh waktu 18 bulan revitalisasi setelah perencanaannya selesai," kata Andriano, Direktur Utama PT Kertas Kraft Aceh kepada KONTAN, Jumat (20/1) pekan lalu.

Tak sedikit dana yang harus Kertas Kraft kucurkan supaya dapur kembali mengepul. Ancar-ancar produsen kertas sak semen itu, dana modal kerja tak lebih dari Rp 1 triliun.

Dana tersebut untuk me-rekondisi mesin lawas dan membeli mesin baru. Untuk memenuhi kebutuhan investasi yang besar, pemerintah sudah pernah menyodorkan Kertas Kraft kepada sejumlah investor. "Belum ada yang selesai dijajaki sampai hari ini," ujar Andriano.

Padahal, Kertas Kraft cukup yakin, bisnisnya masih menggiurkan. Hitung-hitungan perusahaan itu, produksi satu ton kertas sak semen bisa mendatangkan pendapatan sekitar US$ 900. Dengan target produksi sebanyak 120.000 ton per tahun ketika beroperasi kembali, proyeksi pendapatan Kertas Kraft mencapai US$ 108 juta per tahun.

Kabar terakhir, muncul nama perusahaan asal Finlandia, yakni Floresta. Floresta yang tertarik menjadi investor, bersedia mendanai revitalisasi mesin antara Rp 400 miliar-Rp 500 miliar.

Manajemen Kertas Kraft mengatakan, Floresta memiliki kesempatan untuk melakukan due diligence alias uji tuntas atas mereka. Sementara, Kertas Kraft akan mengevaluasi proposal yang diajukan oleh Floresta.

Informasi saja, pabrik Kertas Kraft berada di Aceh Utara dan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 135.000 ton kertas per tahun. Volume produksi terakhir pabrik itu sebelum mandek mencapai 110.000 ton-115.000 ton kertas per tahun.

Bisnis Kertas Kraft macet karena kendala bahan baku kayu, pasokan gas dan utang yang menumpuk. Belanja kayu adalah kontributor terbesar bagi biaya produksi perusahaan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×