kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kimia Farma bakal punya rumah sakit


Minggu, 12 Juni 2016 / 20:55 WIB
Kimia Farma bakal punya rumah sakit


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk bakal punya sumber pendapatan baru. Belum lama ini, perseroan dan PT Brawijaya Investama telah menandatangani perjanjian kerjasama pendayagunaan aset tetap dengan pola bangun guna serah.

Kerjasama tersebut meliputi sebidang tanah milik Kimia Farma dengan hak guna bangunan seluas 4.520 meter persegi. Adapun tanah itu bernilai Rp 149,47 miliar dan akan dibangun rumah sakit.

"Sesuai perjanjian, mitra berkewajiban membangun rumah sakit di atas tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi kedua pihak selama jangka waktu yang diperjanjikan. Kemudian, Mitra akan menyerahkan seluruh bangunan hotel dan sarana berikut fasilitasnya kepada perseroan," sebut perjanjian itu.

Saat dikonfirmasi, Farida Astuti, Direktur Keuangan Kimia Farma menjelaskan, kerjasama tersebut memakai sistem build operate transfer (BOT) alias bangun-guna-serah. Ini adalah bentuk pendanaan proyek saat suatu entitas swasta menerima konsesi dari entitas lain (umumnya entitas sektor publik) untuk mendanai, merancang, membangun, dan mengoperasikan suatu fasilitas yang dinyatakan dalam konsensi.

"Pendapatan tambahan pasti ada. Yang jelas, Kimia Farma tidak mengeluarkan capex," ujar Farida kepada KONTAN, Minggu (12/6).

Farida menambahkan, perseroan baru saja menandatangi perjanjian sehingga pembangunan rumah sakit baru akan dilakukan. "Pembangunan sekitar dua tahun. Mudah-mudahan, 2018 sudah beroperasi," katanya.

Dalam perjanjian itu, Kimia Farma akan mendapat beberapa kompensasi antara lain penggunaan lahan seluas 50 meter persegi untuk ruang gudang dan kegiatan usaha apotek di bawah kendali PT Kimia Farma Apotek. Lalu, obat-obat produksi perseroan mendapat prioritas pertama masuk ke dalam formularium rumah sakit.

Logo Kimia Farma juga akan menempel pada rumah sakit. Bahkan, Kimia Farma bakal dapat kompensasi selama jangka waktu 20 tahun sebesar Rp 2,5 miliar untuk tahun pertama sejak rumah sakit beroperasi dan setelah 10 tahun mendapat tambahan kompensasi sebesar 5% dari selisih profit bersih dengan hasil perhitungan studi kelayakan rumah sakit.

"Pajak bangunan setiap tahun dibayar mitra. Dan tahun ke-20 kerjasama berakhir, mitra akan menyerahkan seluruh bangunan rumah sakit kepada perseroan," tambah informasi itu.

Kimia Farma pun yakin, transaksi dengan Brawijaya akan memberi manfaat secara ekonomis yang lebih baik. Selain tidak memberi beban biaya pembangunan, Kimia Farma juga bakal memperoleh bangunan dengan kondisi baik dan layak fungsi setelah akhir perjanjian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×