Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tak berhenti begitu saja setelah mengakuisisi saham PT Phapros Tbk (PEHA) senilai Rp 1,36 triliun. Masih ada banyak dana capital expenditure (capex) di tahun 2019 ini yang masih perlu digunakan.
Sebagaimana yang diketahui total capex tahun ini sekitar Rp 4,2 triliun. Menurut Honesti Basyir, Direktur Utama KAEF selain membiayai akuisisi, perusahaan juga menggunakan dana tersebut untuk memperbaiki warehouse serta ekspansi apotek dan klinik.
Rencananya ada tambahan sebanyak 200 outlet baru Kimia Farma yang meliputi banyak jenis, mulai dari apotek maupun yang dilengkapi klinik umum dan spesialis. "Untuk outlet dananya sekitar Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar," terang Honesti ditemui usai Penandatanganan Jual-Beli Saham Phapros, Rabu (27/3).
Kedepannya manajemen menyampaikan bahwa KAEF masih terus mencanangkan rencana akuisisi lagi. Namun detilnya belum dapat disebutkan saat ini, untuk mengakuisisi PEHA saja Honesti menyebutkan perusahaannya telah melakukan kajian sejak empat tahun yang lalu.
Adapun yang jelas selain melakukan ekspansi KAEF tengah bersiap melaksanakan mandat dari pemerintah untuk segera merealisasikan holding BUMN farmasi yang ditargetkan rampung di semester I 2019 usai pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung.
Mengenai dana capex tahun ini, kata Honesti sebanyak 70% didapatkan dari pinjaman bank Himbara meliputi BRI, BNI dan Bank Mandiri. Sedangkan sisanya 30% berasal dari kas internal perusahaan.
Sementara itu, KAEF juga berencana rights issue di tahun 2019 dengan target raupan dana Rp 2 triliun - Rp 3 triliun lewat aksi korporasi tersebut. Diharapkan pasca rights issue itu free float saham KAEF akan bertambah, dimana yang saat ini saham dimiliki publik baru kisaran 9% akan menjadi 20%-30% setelah perseroan menyelenggarakan hak memesan efek terlebih dahulu tersebut.
#Mengulik laporan keuangan di 2018, KAEF berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 7,45 triliun. Berdasarkan laporan keuangan Kimia Farma, penjualan ini naik sebesar 21,53% dibandingkan dengan 2017 lalu yang sebesar Rp 6,13 triliun.
Selain kinerja pendapatan yang baik, KAEF berhasil mencetak laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 415,90 miliar tumbuh 27,27% dari realisasi laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 326,79 miliar.
Sementara untuk aset, hingga akhir tahun 2018 KAEF memiliki total aset sebesar Rp 9,46 triliun naik signifikan sebesar 55,18% dari total aset KAEF pada tahun 2017 lalu sebesar Rp 6,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News