kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kimia Farma mulai bangun hotel & RS di semester II


Kamis, 13 Agustus 2015 / 16:59 WIB
Kimia Farma mulai bangun hotel & RS di semester II


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan memiliki bisnis lain selain farmasi, yaitu hotel dan rumah sakit (RS). Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan, kedua properti ini akan menjadi aset perusahaan di masa mendatang yang menguntungkan untuk mengantongi sisi pendapatan.

Pertama, perusahaan berkode saham KAEF akan membangun 1 hotel di Bandung dengan luas 2.200 meter persegi (m2). Gambarannya, Kimia Farma hanya menyiapkan tanah kemudian perusahaan akan menggandeng investor lokal untuk pembangunan dan operasional hotel. “Nanti akan ada imbal hasil kalau hotel sudah operasional,” katanya, Kamis (13/8).

Nah, kerjasama pembangunan dan pengelolaan hotel ini akan berlangsung selama 20 tahun atau 25 tahun. Setelah itu, hak pengelolaan hotel menjadi milik produsen farmasi berpelat merah ini. Sayangnya, ia enggan mengatakan nilai investasi pembangunan hotel ini karena masih dalam proses perhitungan.

“Kami akan mulai membangun hotel ini di semester II/2015 dengan jangka waktu pembangunan selama 1 tahun” tambahnya. Adapun, pengerjaan proyek hotel ini menggunakan skema build, operate and transfer (BOT). Pasalnya, Kimia Farma belum memiliki pengalaman untuk mengelola bisnis properti.

Selain hotel, Kimia Farma akan membangun rumah sakit di semester II/2015 ini dengan jangka waktu pembangunan kurang lebih 8 bulan sampai 1 tahun 2 bulan. Rumah sakit akan berdiri di Jalan Sahardjo, Tebet Jakarta dengan luas tanah 4.820 m2. Sebelumnya, perusahaan menyiapkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk aksi korporasi ini.

Tidak melupakan bisnis inti, Rusdi bilang perusahaan tetap akan membangun klinik dan apotek untuk menggulung pendapatan. Misalnya, Kimia Farma menargetkan akan membangun 50 klinik setiap tahun. Kini, perusahaan memiliki 280 klinik per semester I/2015 dengan target pendirian 300 klinik di akhir tahun 2015. “Biaya investasi klinik kurang lebih Rp 1 miliar per klinik,” ucapnya.

Kemudian, Kimia Farma membidik pendirian 100 apotek setiap tahun. Adapun, perusahaan telah membangun 650 apotek per semester I/2015 dengan target 700 apotek di akhir tahun ini. Investasi pendirian apotek sebesar Rp 400 juta per apotek. “Adanya klinik dan apotek ini akan membantu pertumbuhan bisnis perusahaan,” kata Rusdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×