kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Kinerja Amman Mineral (AMMN) Diproyeksi Rebound pada Kuartal IV-2023


Rabu, 22 November 2023 / 05:45 WIB
Kinerja Amman Mineral (AMMN) Diproyeksi Rebound pada Kuartal IV-2023
ILUSTRASI. Aktivitas operasional Tambang Batu Hijau oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Setelah sempat tertekan, kinerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) diperkirakan mengalami rebound pada kuartal IV-2023. Ada sejumlah faktor yang bisa mendorong membaiknya kinerja AMMN.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap memperkirakan AMMN akan mencatatkan lonjakan laba yang besar di kuartal ini, didorong oleh peningkatan input bijih dengan kadar lebih tinggi dari proyek fase 7. Kondisi ini akan mendongkrak produksi tembaga dan emas AMMN.

Sebagai catatan, bijih baru berkontribusi sekitar 50% dari total produksi pabrik AMMN pada kuartal III-2023. Oleh karena itu, Juan memperkirakan AMMN akan membukukan pertumbuhan volume produksi tembaga dan emas sebesar masing-masing 27,5% dan 74,5% secara kuartalan pada kuartal IV-2023.

Baca Juga: Harga Saham BREN CUAN AWAN AMMN Melonjak Tinggi Tahun 2023, Mana yang Masih Prospek?

Lebih lanjut, membaiknya kinerja AMMN juga didorong oleh potensi kenaikan harga tembaga. Pada tahun ini, produksi tembaga global meningkat karena naiknya produksi dari tambang Qualleveco dan Kamoa Kakula.

Namun, Juan meyakini pertumbuhan pasokan dalam jangka panjang tidak akan terlalu signifikan, karena terbatasnya belanja modal untuk eksplorasi berpotensi mengakibatkan berkurangnya cadangan dan penurunan kadar bijih.

Di sisi lain, permintaan tembaga global akan meningkat pesat seiring dengan semakin populernya penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan kendaraan listrik.

Asal tahu saja, tembaga merupakan material penting dalam produksi EBT dan baterai kendaraan listrik. Karenanya, Juan memperkirakan permintaan tembaga global akan melebihi pasokan tembaga global, dimana tingkat pertumbuhan tahunan majemuk atau compounded annual grouwh rate (CAGR) permintaan tembaga global diproyeksi mencapai 3,9% tahun ini.

Baca Juga: Kinerja AMMN Diproyeksi Rebound pada Kuartal IV-2023, Simak Pemicunya

Namun, Juan melakukan penyesuaian proyeksi kinerja AMMN, dengan memasukkan elemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2020-2022 yang masuk pada pembukuan kuartal III-2023.

Juan memperkirakan akan ada pembayaran PNBP pada kuartal IV-2023 sebesar 10% dari laba bersih AMMN tahun ini.

 

Karenanya, Juan memangkas proyeksi laba bersih AMMN untuk tahun ini sebesar 49,5% menjadi US$ 144 juta. Hanya saja, dia memperkirakan adanya lonjakan laba yang besar pada kuartal IV-2023 dan tahun depan.

Rebound ini didorong oleh kemungkinan naiknya kinerja operasional setelah AMMN menyelesaikan masalah operasional yang terjadi pada semester I-2023 dan normalisasi PNBP.

Samuel Sekuritas mempertahankan rating hold saham AMMN dengan target harga baru Rp 7.000 per saham dari sebelumnya Rp 5.500 per saham.

Baca Juga: Mengukur Prospek Saham Grup Medco: MEDC dan AMMN

Sebagai gambaran, kinerja keuangan anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini masih merosot dalam pembukuan kuartal III-2023. Hingga September 2023, AMMN meraup penjualan bersih sebesar US$ 1,15 miliar, turun 41,62% secara tahunan.

Dari sisi bottom line, AMMN meraih laba bersih US$ 62,67 juta per September 2023. Laba bersih AMMN anjlok hingga 91,57% dibanding laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN per kuartal III-2022 senilai US$ 744,09 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×