kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja ekspor pertanian meningkat 1,8%


Rabu, 16 September 2015 / 16:25 WIB
Kinerja ekspor pertanian meningkat 1,8%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat kinerja ekspor sektor pertanian pada periode Januari-Agustus 2015 meningkat 1,8% dibandingkan periode sama tahun 2014. Kenaikan ekspor sektor pertanian ini berbanding terbalik dengan kinerja sektor komoditas lainnya yang justru mencatat penurunan pada semua sektor.

Kenaikan signifikan disumbangkan dari sektor kopi, teh dan rempah-rempat yang mencatat kenaikan 28,7%, gandum-ganduman naik 822,2%, dan kakao 3,2%.

Sementara sektor migas, pertambangan, dan industri mencatat penurunan masing-masing sebesar 41,1%; 11,9%; dan 5,8%. Sektor industri yang turun signifikan, antara lain CPO (-8,4%); berbagai produk kimia (-37,7%); serta mesin dan peralatan listrik (-12,5%).

Sektor tambang yang turun signifikan adalah batubara (-22,0%). Sementara ekspor nonmigas Indonesia yang bernilai di atas US$ 500 juta selama Januari-Agustus 2015 dan tumbuh signifikan, antara lain bijih kerak dan abu logam (267,1%); kopi, teh dan rempah-rempah (28,7%); perhiasan/permata (28,1%); besi dan baja (14,8%).

Kendati begitu, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong, neraca perdagangan bulan Agustus2015 masih mencatat surplus sebesar US$ 433,8 juta. Sehingga periode Januari-Agustus 2015 mencapai US$ 6,2 miliar.

"Pada saat yang sama, industri tampak bergairah dilihat dari pertumbuhan impor hingga 21,7%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor yang hanya 10,8%," ujar Thomas, Rabu (16/9).

Thomas bilang, surplus neraca perdagangan selama delapan bulan di tahun 2015 ini menunjukkan pencapaian neraca perdagangan yang jauh lebih baik dibanding neraca perdagangan tahun lalu yang mengalami defisit.

Surplus neraca perdagangan Januari-Agustus 2015 ditopang oleh surplus perdagangan nonmigas US$ 10,8 miliar. Sementara neraca perdagangan migas defisit US$ 4,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×