kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja penjualan Sariguna Primatirta (CLEO) tumbuh tipis 0,40% di semester I 2020


Kamis, 30 Juli 2020 / 18:27 WIB
Kinerja penjualan Sariguna Primatirta (CLEO) tumbuh tipis 0,40% di semester I 2020
ILUSTRASI. Air mineral merk Cleo produksi PT Sariguna Primatirta. KONTAN/Muradi/2017/04/2017


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan pertumbuhan mini pada sisi kinerja penjualan di enam bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, penjualan bersih perusahaan tercatat sebesar Rp  493,94 miliar atau naik tipis  0,40% dibanding realisasi periode sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan mini yang didapat pada sisi penjualan bersih didorong oleh kenaikan penjualan pada segmen botol dan lain-lain di semester I 2020. Melansir laporan keuangan perusahaan, penjualan segmen botol naik 0,70% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 200,58 miliar, sedang penjualan segmen lain-lain melesat  83,43% yoy menjadi Rp 16,97 miliar. Sementara itu, penjualan segmen bukan botol tercatat turun 2,52%yoy  menjadi Rp 276,38 miliar di semester I 2020.

Direktur Penjualan dan Distribusi  PT Sariguna Primatirta Tbk Toto Sucartono mengungkapkan, penjualan kepada pelanggan maskapai penerbangan di sektor horeka merosot akibat aktivitas penerbangan yang tersendat menjelang pada semester I 2020 lalu. Demikian pula dengan segmen pasar modern, penjualan AMDK ke supermarket, khususnya yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan ikut menyusut.

Baca Juga: Kerek kinerja, Sariguna Primatirta (CLEO) bakal perkuat penjualan ke general trade

Sebenarnya, penurunan penjualan ke kedua segmen pasar tersebut sudah coba diimbangi dengan penjualan ke segmen pasar umum atau general trade (GT), hanya saja upaya tersebut belum mampu mendorong realisasi pertumbuhan penjualan yang terlalu besar.

“Kalau hanya mengandalkan 1 saluran penjualan saja di masa pandemi bisa berbahaya,” kata Toto dalam paparan publik yang dihelat secara virtual, Kamis (30/7).

Di tengah pasar yang melesu, CLEO berupaya menekan biaya produksi dengan melakukan upaya efisiensi. Upaya ini membuahkan hasil. Beban pokok penjualan CLEO turun 12,02% yoy menjadi  Rp  280,60 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan CLEO tercatat  mencapai Rp 318,96 miliar pada semester I 2019.

Kendati demikian, pengeluaran CLEO pada sejumlah pos beban membengkak. Beban penjualan misalnya, tercatat naik 32,53% yoy menjadi Rp 73,92 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, beban penjualan CLEO hanya mencapai Rp 55,77 miliar di semester I 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×