Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Johana K.
JAKARTA. Kinerja semester I PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) ternyata tak begitu memuaskan. Target pertumbuhan yang diharapkan bisa sama dengan tahun lalu, terpaksa harus dihitung kembali.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan di Public Expose Marathon, Rabu (9/8), penjualan perseroang selama semester I mengalami penurunan sebesar 6,8% menjadi Rp 1,20 triliun dari Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut Direktur Keuangan SIDO Venancia Sri Indrijati, penurunan sektor minuman energi seperti Kuku Bima Ener-G yang cukup tajam yaitu 27%, berkontribusi besar dalam penurunan kinerja perseroan secara keseluruhan.
Walaupun sektor herbal dan supplemen seperti produk Tolak Angin naik 5,9%, rupanya belum bisa menyelamatkan penjualan. Begitu juga dengan sektor farmasi yang mengalami kenaikan 15%.
"Penurunan ini membuat kami menyusun kembali untuk revisi atau tidak. Strategi sedang dalam pembahasan untuk mengejar ketertinggalan di semester 1," ungkap Venancia.
Sama seperti penjualan, laba bersih perseroan juga menhalami penurunan. Yakni sebesar 7,6% menjadi Rp 245 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 265 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News