kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Superkrane (SKRN) Melesat pada Awal Tahun Ini


Selasa, 28 Juni 2022 / 18:43 WIB
Kinerja Superkrane (SKRN) Melesat pada Awal Tahun Ini
ILUSTRASI. Penawaran umum perdana initial public offering (IPO) saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk - Superkrane adalah perusahaan penyewaan alat berat crane


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyewaan alat berat, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) optimistis dengan prospek bisnis tahun ini. Setelah dua tahun terakhir kinerjanya terhambat karena dampak pandemi, di tahun 2022 ini bisnis SKRN mulai menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan bisnis yang positif. 

Sekretaris Perusahaan Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin menyampaikan, perbaikan ekonomi sejak awal tahun 2022 telah memberikan dampak positif ke kinerja perusahaan. 

Hingga Maret lalu, SKRN mampu meraup pendapatan sebesar Rp 141 miliar, lebih tinggi dari realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 54 miliar. Perbaikan juga ditunjukkan dari perolehan laba bersih setelah sebelumnya masih mencatatkan kerugian di kuartal I-2021. 

"Untuk tiga bulan pertama 2021 perusahaan merugi Rp 33 miliar, tetapi pada tiga bulan pertama 2022 perusahaan mencatat keuntungan sekitar Rp 43 miliar," ungkap Eddy, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (28/6). 

Baca Juga: Sekar Bumi (SKBM) Optimis Mampu Membukukan Pertumbuhan Kinerja di Tahun Ini

Dia menuturkan, dampak Covid-19 yang sangat terasa bagi perusahaan selama dua tahun terakhir adalah membengkaknya cost serta berkurangnya potensi pendapatan lantaran penundaan proyek.

Nah, di 2022 ini, beberapa proyek yang tertunda mulai berjalan kembali, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan di sepanjang tahun ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Superkrane Mitra Utama Yafin Tantiono Tan menyebut bahwa hingga semester I-2022 perseroan telah mengantongi kontrak baru kurang lebih sekitar Rp 800 miliar.

Pihaknya tidak membeberkan lebih detail terkait jenis-jenis proyek dari kontrak baru tersebut. Namun memang dia menekankan bahwa pelanggan SKRN berasal dari berbagai sektor, dan perusahaan pun tidak hanya fokus di satu sektor saja, melainkan ingin ada pemerataan dari berbagai jenis proyek yang ditangani.

"Proyek hampir semua bidang kami masuk, jadi pemerataan tidak fokus di salah satu proyek saja. Saat ini lagi banyak kerja di Morowali, yaitu di pabrik refinery nikel. Selanjutnya ada pabrik chemical di Pekanbaru, sebagian ada di freeport, terus ada juga di daerah Kepulauan Riau," sebut Yafin.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) masih Kaji Rencana Penggunaan Laba Bersih 2021

Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini, ada beberapa strategi yang dijalankan perusahaan. Pertama, tetap menambah dan meningkatkan peralatan supaya posisi pasar SKRN semakin kuat. 

"Dengan jumlah peralatan yang lebih banyak dan beragam yang bisa ditawarkan ke pelanggan kami dapat meraih market share atau bisa jadi terus market leader di pasar," ucapnya. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×