kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekar Bumi (SKBM) Optimis Mampu Membukukan Pertumbuhan Kinerja di Tahun Ini


Selasa, 28 Juni 2022 / 18:16 WIB
Sekar Bumi (SKBM) Optimis Mampu Membukukan Pertumbuhan Kinerja di Tahun Ini
ILUSTRASI. Fasilitas?pengolahan hasil perikanan dan peternakan, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) optimis dapat membukukan kinerja yang bertumbuh di tahun ini. Pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun menjadi modal SKBM untuk menatap proyeksi hingga akhir tahun.

Untuk diketahui, pada tiga bulan pertama tahun ini, SKBM berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,13 triliun atau naik 32% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 855,57 miliar. Di mana, penjualan frozen seafood menjadi kontributor utama sebesar Rp 1,1 triliun, sementara sisanya disokong oleh penjualan processed food Rp 27,41 miliar.

Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk Harry Lukmito mengatakan, sejauh ini SKBM masih sulit menentukan target pendapatan yang dibidik oleh perseroan. Sebab, masih ada ketidakpastian yang terjadi di pasar global seperti masih tingginya tarif pelayanan kontainer (freight rate).

Baca Juga: Stabilisasi Harga, Badan Pangan Nasional Dorong Sinergi Distribusi Pangan

“Apabila berbicara prospek perusahaan, manajemen Sekar Bumi masih optimis. Karena kita bergerak di bidang makanan, meskipun sedang ada masalah ekonomi global kita yakin makanan akan ada minat yang cukup baik,” ujar Harry dalam paparan publik virtual, Selasa (28/6).

Harry mengemukakan, freight rate masih cukup tinggi saat ini. Hal itu tercermin dari selling expenses yang meningkat tajam 166,77%, dari Rp 46,36 miliar di kuartal I-2021 menjadi Rp 123,67 miliar di kuartal I-2022.

“Jadi di tahun lalu logistik sangat sulit untuk mendapatkan kontainer dan baru teratasi pada bulan Maret, April tahun ini yang menyebabkan terjadinya penumpukan shipment dan inventory. Hal ini bukan hanya dialami oleh perusahaan kami, dan negara lain pun juga mengalami,” jelas Harry.

Kendati demikian, SKBM meyakini hal itu tidak berdampak signifikan bagi permintaan konsumen yang  relatif stabil meski disaat krisis. Pencapaian di kuartal pertama tahun ini pun menjadi bukti bahwa SKBM bisa mempertahankan kinerja.

Di samping itu, SKBM juga menyiasati produk untuk mengatasi krisis global yang terjadi saat ini. Misalnya, SKBM melakukan penghematan pada kemasan yang diperkecil namun tetap memperhatikan kualitasnya dan mencari bahan baku (tepung terigu) agar bisa menjadi subtitusi yang lebih murah.

Sebagai informasi tambahan, di tahun lalu, SKBM membukukan pendapatan sebesar Rp 3,85 triliun atau naik 22% secara year on year (yoy). Di mana, penjualan SKBM hanya sebesar Rp 3,16 triliun pada tahun 2020.

 

Penjualan makanan beku yaitu frozen seafood masih menjadi kontributor utama dengan menyumbangkan sebesar Rp 3,75 triliun atau naik 22% dari penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,07 triliun. Sementara sisanya disumbangkan dari penjualan procesed food sebesar Rp 97,38 miliar mengalami peningkatan 8% dari penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp 90,51 miliar.

Adapun produk dari frozen seafood yang diproduksi oleh SKBM meliputi udang, ikan, kaki katak, dan gurita. Sementara, produk dari processed food seperti dimsum dan tempura. Produk-produk SKBM dipasarkan dengan berbagai merek diantaranya SKB, Bumifood dan Mitraku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×