Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memproyeksi permintaan makanan dan minuman sepanjang masa Liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan positif.
Clara Linanda, Sekretaris Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk menyampaikan, KINO akan fokus memenuhi permintaan yang ada. Sayangnya, ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai target kenaikan permintaan yang dapat dicapai.
"Terkait kapasitas produksi, kami fokus untuk memanfaatkan kapasitas produksi yang ada saat ini untuk memenuhi permintaan tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (25/12).
Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) Menutup Tahun 2022 dengan Fokus pada Efisiensi Internal
Clara juga menekankan, KINO optimistis kinerja tahun depan di sektor makanan dan minuman akan membaik. Ini didorong oleh meredanya pandemi Covid-19 serta inisiatif pemerintah Indonesia untuk membuka perekonomian secara penuh pada akhir tahun ini.
KINO akan memaksimalkan langkah efisiensi untuk menutup tahun 2022. Beberapa efisiensi yang dilakukan diklaim berjalan dengan baik dan berandil positif ke kinerja perseroan di sepanjang tahun.
"Kami fokus pada upaya memaksimalkan efisiensi di sisi internal, di mana ada beberapa inisiatif yang telah kami jalankan sepanjang tahun dan berjalan dengan baik," ungkap Clara.
Hingga kuartal III-2022, KINO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 2,83 triliun, turun 3,3% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan minuman masih mendominasi pendapatan KINO yang mencapai Rp 1,58 triliun, atau tumbuh 12,54% dari sebelumnya Rp 1,40 triliun.
Baca Juga: Menilik Peluang Bisnis Kino Indonesia (KINO) Tahun Depan
Kemudian ada perawatan tubuh berkontribusi Rp 941,35 miliar (turun 19,64%), makanan Rp 282,11 miliar (turun 7,44%), farmasi Rp 19,54 miliar (turun 57,72%), dan terakhir makanan hewan Rp 5,66 miliar (tumbuh 2.888%).
Pada kuartal III-2022, KINO mencatatkan rugi bersih Rp 243 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten ini mengantongi laba bersih Rp 82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News