kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kino Indonesia (KINO) sebut daya beli konsumen di awal tahun ini masih tertekan


Senin, 27 Mei 2019 / 22:31 WIB
Kino Indonesia (KINO) sebut daya beli konsumen di awal tahun ini masih tertekan


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen personal care dan consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) melihat daya beli alias purchasing power konsumen di pasar pada awal tahun ini tengah tertekan. Namun perseroan mengaku masih dapat bertumbuh di awal tahun ini.

Dengan populasi dan pertumbuhan masyarakat ekonomi menengah, sebenarnya pasar produk personal care dan kosmetik masih menyimpan potensi besar di dalam negeri.

"Hanya saja daya beli itu tampaknya belum naik, mungkin efek dari ketegangan jelang pemilu dan setelahnya," ujar Budi Muljono, Chief Financial Officer (CFO) KINO kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).

Untuk itu, kata Budi, industri berharap semester dua tahun ini kondisi pasar bakal lebih baik lagi. Meskipun bukan tanpa hambatan, di tengah trade war global antara China dengan Amerika Serikat (AS) berpeluang mempengaruhi situasi ekonomi dalam negeri.

Khususnya, Budi menyebutkan terkait fluktuasi kurs serta efeknya pada harga bahan baku produk personal care yang sebagian besar impor. Belum lagi pasar produk kecantikan dan perawatan tubuh ini cenderung ramai dan sarat dengan persaingan ketat.

"Secara internal, kami tentu tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menghadapi kompetisi karena personal care merupakan segmen yang selalu dibutuhkan, terlepas dari situasi eksternal yang ada," urai Budi.

Masuk lebaran tahun ini, KINO mengaku masih dapat tumbuh dan perkembangan industrinya masih sesuai ekspektasi pelaku pasar. Saat ini perusahaan belum banyak merilis produk baru, sebab masih fokus kepada varian produk yang telah eksis di pasaran.

Pemilik brand-brand perawatan tubuh Ovale, Eskulin, Ellips dan lainnya ini tercatat meraih pendapatan dari segmen bisnis perawatan dan pemeliharaan tubuh sebanyak Rp 516 miliar di kuartal-I 2019 atau sekitar 51% dari total revenue saat itu Rp 1 triliun. Pendapatan di segmen ini mengalami kenaikan 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 417 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×