Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Produsen consumer goods dan produk perawatan tubuh (personal care), PT Kino Indonesia Tbk (KINO) masih mengejar ketertinggalan bisnisnya sepanjang semester I 2017. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, penjualan KINO turun 26% menjadi Rp 1,42 triliun dari Rp 1,93 triliun di semester I 2016.
"Untuk itu kami terus melakukan penetrasi pasar yang lebih luas serta menambah produk-produk baru," ujar Harry Sanusi, Presiden Direktur KINO kepada KONTAN (24/8). Untuk semester dua iniKINO telah menyiapkan 20 stock keeping unit (sku) untuk diluncurkan.
"Semua SKU di semester dua ini segmennya personal care," kata Harry. Sedang sampai pertengahan Agustus ini sudah ada 5 sku yang diluncurkan.
Perseroan ini masih optimis memandang bisnis sampai akhir tahun. Sebelumnya, KINO menargetkan perolehan penjualan konservatif alias sama dengan perolehan tahun lalu.
Sedang serapan capital expenditure (capex) sampai saat ini, sudah 50%. KINO menganggarkan capex senilai Rp 80 miliar yang sebagian besar untuk pembelian mesin pabrik baru.
Personal care alias produk perawatan tubuh menyumbang 45% dari total pendapatan enam bulan pertama di 2017, yakni Rp 642 miliar. Namun nilai tersebut turun 31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 940 miliar. Sedang sisanya disokong oleh segmen penjualan makanan dan minuman, dengan masing-masing perolehan Rp 555 miliar dan Rp 224 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News