kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP dukung upaya Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar di Indonesia


Rabu, 30 Oktober 2019 / 10:33 WIB
KKP dukung upaya Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar di Indonesia
Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, di Ruang Pameran Raiser Ikan Hias, Bogor, Jawa Barat (27/10).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap cita-cita Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud.

Direktur Jenderal PDSPKP Agus Suherman mengatakan, pemerintah mendukung pengembangan ikan hias dan upaya Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar di Indonesia.

Baca Juga: KKP menggelar kontes ikan cupang di Bogor

“Kegiatan serupa untuk jenis ikan hias lainnya juga diharapkan dapat dilaksanakan setiap bulannya, sehingga cita cita Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud,”  ujarnya pada puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, di Ruang Pameran Raiser Ikan Hias, Bogor, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (30/10).

Agus berharap agar komunitas-komunitas ikan hias yang ada terus meningkatkan semangatnya dalam pengembangan dan memajukan pasar ikan hias Indonesia.

Kegiatan selama tiga hari mulai 24 hingga 27 Oktober 2019 ini diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jenderal PDSPKP dengan Djoak Flowerhorn United Indonesia- Depok Bogor Sukabumi (DUFI-DBS). Kontes ikan ini menampilkan 278 ikan louhan untuk memperebutkan piala Grand Champion Direktur Jenderal PDSPKP.

Guna memberikan edukasi meningkatkan kecintaan terhadap ikan hias di kalangan anak muda, pelajar dan pramuka turut menghadiri kegiatan tersebut. “Kehadiran adik-adik pelajar dan pramuka saya rasa tepat sekali. Kita mengajak adik-adik pramuka sebagai edukasi bagi kalangan muda," tambah Agus.  

Baca Juga: Satgas 115 KKP optimistis penerimaan pajak perikanan tahun depan tembus Rp 2 triliun

Hadir dalam puncak acara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Siti Farikha, para pejabat lingkup Direktorat Jenderal PDSPKP, dan komunitas ikan hias lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, menyampaikan pihaknya menyambut baik dan mendukung segala bentuk kegiatan KKP khususnya untuk kegiatan yang ada di Raiser Ikan Hias Cibinong.

“Ke depannya, rencana LIPI akan membangun sebuah pusat riset hayati yang terintegrasi di kawasan Cibinong dan bisa dikolaborasikan," tutur Laksana.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pusat riset hayati yang akan dibangun jauh lebih luas daripada Puspitek Serpong, di mana di dalamnya terdapat edukasi organisme lengkap dengan segala specimen hayati yang dapat dipelajari dan dilihat langsung masyarakat.

Baca Juga: Perkenalkan aplikasi untuk kongkow para pecinta ikan hias

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Siti Farikha menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan Bursa dan Kontes Ikan Hias yang diselenggarakan di Raiser Cibinong.

“Kegiatan ini  selaras dengan rencana Kabupaten Bogor yang ingin menjadikan trademark sebagai daerah Pusat Ikan Hias,” ujar Siti.

Dalam puncak acara Bursa dan Kontes Ikan Hias Louha, Direktur Jenderal PDSPKP Agus Suherman menyerakan Piala Grand Champion kepada ikan  louhan milik Alenk Lim (Tank 222) dan Piala Best Player kepada Saudara Nunu yang memiliki nilai tertinggi dan ikan terbanyak.

Sementara, Young Champion diberikan kepada Yudha RSC (Tank 125), piala Baby Champion kepada Alenk Lim (tank 222), serta Piala Little Champion kepada Pedro (tank 042).

Baca Juga: Warga Kepulauan Seribu belum optimal memanfaatkan geliat wisata

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (BBP2HP) Wahidin, menjelaskan penentuan pemenangan dilakukan dengan melakukan penilaian atas keindahan ikan louhan yang dilihat dari ukuran kepala, wajah, bentuk tubuh, tanda garis di tengah tubuh (marking), banyak tidak bintik-bintik mutiara di tubuh (pearl), kecerahan warna, hingga sirip perut dan ekor (finnage).

“Semua kriteria penilaian akan mempengaruhi overall impression untuk menentukan sang juara," ungkap Wahidin.

Terkait dengan eskpor ikan hias, BPS mencatat  total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2018 sebesar US$ 32,2 juta, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar US$ 27,6 juta. 

Baca Juga: Serangan terhadap fasilitas migas Arab Saudi membuat harga minyak kembali memanas

Adapun negara pengimpor ikan hias terbesar dari Indonesia berturut turut adalah China, USA, Jepang, Singapura, dan Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×