kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

KKP gelar forum cegah penyakit ikan se-Asia


Senin, 28 Agustus 2017 / 18:13 WIB
KKP gelar forum cegah penyakit ikan se-Asia


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan hajatan "The 10th Symposium on Desease in Asian Aquaculture" di Hotel Anvaya, Nusa Dua, Senin (28/8). Simposium ini diadakan negara kawaan Asia setiap tiga tahun sekali secara bergantian. Pada event ke-10 ini DJPB mengangkat tema penyakit akuatik di bidang akuakultur.

"Forum ini berniat memberi satu wacana baru dalam rangka sinkronisasi pemikiran dan temuan penyakit ikan, sehingga menemukan pencegahan penyakit ikan untuk Asia," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto.

Slamet menjelaskan, forum ini penting untuk menambah pengetahuan pengusaha budidaya ikan di Indonesia karena ke depan, produksi ikan budidaya Indonesia akan terus meningkat. Oleh karena prospek kenaikan ini, maka program pencegahan penyakit harus diikuti. Pasalnya, ikan yang terjangkit penyakit  sedikit-banyak menghambat produksi.

Beberapa negara yang belakangan ini terjangkiti penyakit ikan, antara lain Mesir, Israel, Thailand, dan Ekuador. "Adanya penyakit itu dapat menurunkan sekitar 25% dari produksi di negara-negara luar yang ikannya terjangkiti penyakit," tutur Slamet.

Meski Indonesia belum terdapat indikasi penyakit ikan, tetapi DJPB mengatakan, ikan di Indonesia tetap harus dijaga dan diwaspadai.

"Maka dari itu kita urusi regulasi dan lalu lintas dari provinsi satu dengan lainnya. Kita perketat karantina ikan dan surat kesehatan ikan yang diwajibkan," ujar Slamet.

Acara ini dihadiri 28 negara dan diikuti para peneliti, pelajar, praktisi, hingga pengambil kebijakan. Sebanyak 350 peserta hadir membicarakan virus dan pencegahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×