Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) untuk bisnis pengolahan produk perikanan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa wirausahawan adalah pahlawan bisnis, pahlawan ekonomi, dan juga pahlawan pembangunan. Wirausahawan bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tapi menciptakan peluang," kata Direktur Jenderal PDSPKP KKP Artati Widiarti dalam keterangannya Minggu (24/4).
Artati berharap agar seluruh peserta kegiatan penciptaan wirausaha dapat tumbuh menjadi wirausaha yang mapan dan mandiri sekaligus menyehatkan masyarakat karena menu yang diolah adalah ikan.
Artati mengemukakan harapan tersebut setelah mendengar cerita Mus Mulyana yang memulai usaha olahan ikan dengan modal Rp 1 juta di masa pandemi, kini dia menghasilkan omzet hingga Rp 23,1 juta per bulan.
Baca Juga: Targetkan Dana Hingga Rp 156 Miliar, Simak Jadwal IPO Cilacap Samudera Fishing (ASHA)
Mulyana menuturkan perjumpaannya dengan penjaringan minat wirausaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan pada tahun 2020, salah satu kegiatan Ditjen PDSPKP KKP.
"Tadinya saya budidaya magot, ternak ayam sama lele skala kecil aja. Sejak ikut bimbingan teknis, saya mulai memahami bahwa porsi terbesar kunci peningkatan nilai terletak pada mengolah dan memasarkan," terangnya.
Pria asal Kabupaten Bandung ini pun tak ingin berlama-lama mencerna materi bimbingan teknis dan memilih langsung praktik. Dimulai dari mengolah pempek dengan target market tetangga terdekat, Mus kemudian berkreasi dengan menu lain seperti tekwan, onde-onde ikan dan sate ikan berbahan baku ikan tuna yang dia beli dari pasar ikan Ciroyom. Produk-produk ini kemudian dikemas dalam nama usaha "Dapoer Organik".
"Alhamdulillah konsumen responnya positif, dan mulai 2021 memantapkan hati di usaha olahan saja," katanya.
Usaha Mus Mulyana makin berkembang setelah dia memperoleh Kartu Pelaku Usaha Bidang Kelautan dan Perikanan (Kusuka) di tahun 2021. Dibantu istri tercinta, mereka terus berkreasi dan menghasilkan menu dimsum ikan.
Baca Juga: Cilacap Samudera Fishing (ASHA) Akan Menjaring Dana Hingga Rp 156,25 Miliar Lewat IPO
Ditambah penetrasi pasar digital, produk mereka pun berhasil menjangkau Kabupaten Subang, Kota Bandung dan melalui pasar online dan juga marketplace.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mendukung penuh pengembangan usaha olahan ikan. Dia pun mendorong pelaku usaha merambah pasar daring dalam menjajakan hasil produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News