kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

KKP Pastikan Isu Udang Radioaktif Tak Ganggu Komoditas Perikanan Lain


Minggu, 14 September 2025 / 18:49 WIB
KKP Pastikan Isu Udang Radioaktif Tak Ganggu Komoditas Perikanan Lain
ILUSTRASI. Nelayan memasang bubu udang di perairan garam Desa Pademawu Timur, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (18/5/2021). Pascalibur Idul Fitri 1442 H, nelayan udang di daerah itu mulai beraktivitas kembali. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/foc. KKP memastikan isu udang Indonesia yang disebut terpapar radioaktif di Amerika Serikat tidak berdampak pada komoditas perikanan lainnya.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin, memastikan isu udang Indonesia yang disebut terpapar radioaktif di Amerika Serikat tidak berdampak pada komoditas perikanan lainnya.

Kasus ini bermula ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melakukan penarikan (recall) terhadap produk udang beku merek Great Value yang dijual Walmart. Produk tersebut dipasok BMS Foods dari Indonesia dan terdeteksi mengandung isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

“Berdasarkan data dan informasi yang berkembang saat ini, isu itu bersifat kauistis, terbatas pada udang di lokasi tertentu,” tegas Doni kepada Kontan, Minggu (14/9/2025).

Baca Juga: Nelayan Tradisional Khawatir Isu Udang Radioaktif Berdampak ke Komoditas Lain

Ia menekankan, kasus tersebut tidak memengaruhi kinerja ekspor perikanan nasional secara keseluruhan.

Doni menjelaskan, ekspor perikanan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif selama semester I-2025. Nilai ekspor mencapai US$ 2,98 miliar, meningkat 9,87% dibanding periode yang sama tahun 2024.

Adapun lima negara tujuan utama ekspor perikanan Indonesia masih didominasi Amerika Serikat sebesar US$ 1 miliar (33,64% dari total ekspor), Tiongkok US$ 540 juta (17,98%), ASEAN US$ 480 juta (15,99%), Jepang US$ 290 juta (9,60%), serta Uni Eropa US$ 210 juta (7,00%).

Dari sisi produk, beberapa komoditas unggulan turut mencatat lonjakan ekspor. Udang naik 23,33%, Tuna-Cakalang-Tongkol tumbuh 8,16%, lobster melesat 72,85%, kerapu melonjak 176,06%, sarden naik 61,22%, kakap merah meningkat 38,74%, sementara ikan hias dan layur masing-masing tumbuh 6,57% dan 26,43%.

Menurut Doni, prospek ekspor perikanan Indonesia ke depan masih cerah baik dari sisi pasar tujuan maupun produk. 

“Melihat tren pertumbuhan saat ini, ekspor komoditas perikanan Indonesia berpotensi meningkat,” ujarnya.

Baca Juga: Udang Indonesia Tercemar Radioaktif, Pemerintah Tutup Sumber Pencemaran

Selanjutnya: Keputusan Anggaran TKD Bisa Pengaruhi Likuiditas Bank Daerah

Menarik Dibaca: Daftar 7 Film Biografi Tokoh Dunia Ternama dan Berpengaruh, Sudah Nonton Semua?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×