kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KOIN targetkan tumbuh 5% pada kuartal II 2014


Kamis, 12 Juni 2014 / 18:43 WIB
KOIN targetkan tumbuh 5% pada kuartal II 2014
ILUSTRASI. 5 Cara Membuat Lulur Alami untuk Memutihkan Badan dengan Cepat, Cobain Ya!


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Distributor bahan bangunan PT Kokoh Inti Arebama memperkirakan pertumbuhan bisnis 5% pada kuartal kedua 2014 dibanding kuartal sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan sektor properti akan menghambat penjualan distribusi bahan bangunan.

Laporan keuangan emiten berkode KOIN ini menunjukkan, pada kuartal kedua 2013, perusahaan mencatat pendapatan Rp 560,49 miliar. Angka itu tumbuh 35,23% dari periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 414,45 miliar. Pendapatan didapat dari penjualan keramik sebesar Rp 539,97 miliar, granito Rp 18,10 miliar, barang sanitary Rp 959,38 juta.

Selain itu penjualan cat sebesar 87,31 juta, pelapis anti bocor sebesar Rp 3,17 juta, semen instan Rp 30,54 juta, gypsum Rp 1,57 juta, dan lain-lain Rp 1,33 miliar. Penjualan mereka seluruhnya di dalam negeri, sebab KOIN hanya distributor barang dari supplier. Berkaca pada hasil kuartal kedua 2013, dengan asumsi pertumbuhan 5% maka perusahaan mengestimasikan pendapatan Rp 566,96 miliar pada kuartal kedua 2014 .

Heru Subagio, Direktur KOIN mengatakan, perlambatan sektor properti dan faktor wait and see pengusaha terhadap pemilu membuat kinerja kuartal kedua hanya akan tumbuh 5%. "Property melambat, tentu kebutuhan bahan bangunannya juga melambat," ujarnya, Kamis (12/6).

Ia mengatakan pertumbuhan pendapatan perusahaan akan kembali kencang pada semester kedua nanti. Sebab akan ada sejumlah jenis produk baru dari supplier untuk didistribusikan. Produk itu antara lain sanitary merek Fiona yang akan mulai beredar di pasaran Juli 2014 atau pasca lebaran. Pihaknya juga akan mendistribusikan semen dari induk usaha mereka SCG Cement PCC.

Semen PCC itu akan diproduksi di pabrik Sukabumi oleh anak usaha SCG yaitu PT Semen Jawa (SJW). Sampai pabrik itu rampung di kuartal ketiga 2015, KOIN akan mengimport semen PCC itu. Sampai dengan akhir tahun, perusahaan menargetkan akan mengimpor 500.000 ton semen PCC.

Untuk mengejar pendapatan itu, tahun ini KOIN mengalokasikan belanja modal Rp 23 miliar. Belanja modal dialokasikan Rp 13 miliar pada April lalu untuk mengakuisisi gudang perusahaan afilisasi mereka PT Keramik Indonesia Assosiasi di Bandung. Selain itu mereka juga melakukan penggantian sistem operasi teknologi informasi guna menunjang pendataan barang dan penjualan senilai Rp 4 miliar-Rp 5 miliar di tahun ini.

KOIN juga akan menambah armada truk untuk distribusi senilai Rp 5 miliar tahun ini. Untuk menopang distribusi SCG, KOIN juga berencana  menambah distributor. "Kami akan rambah ke daerah-daerah yang belum terjangkau kami dan SCG sebelumnya," ujar Heru. Adapun daerah-daerah tersebut antara lain Aceh, Padang, Pontianak, Maluku dan Lombok.

Catatan saja, saat ini KOIN memiliki 19 cabang di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. 19 cabang itu menginduki total 4.000 toko. Dengan strategi tersebut, perusahaan optimistis dapat mencapai target pendapatan tahun ini yang sebesar Rp 1,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×