kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kokoh Inti perluas distribusi ke Indonesia Timur


Rabu, 13 Juni 2012 / 09:30 WIB
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) berencana meluaskan wilayah distribusinya ke Indonesia timur. Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bangunan ini juga akan menjual produk lain di luar keramik.

Wichai Pokinwong, Presiden Direktur KOIN, mengatakan, peluang perluasan distribusi seperti ke Ambon dan Papua terbuka lebar. "Pasar bahan bangunan di sana cukup potensial," katanya usai paparan publik, Selasa (12/6).

KOIN melihat prospek usahanya bakal tumbuh menjanjikan. Pasar menengah atas terus bertumbuh seiring dengan pembangunan apartemen mewah, mal, dan jaringan hotel.

Hingga saat ini, keramik masih mendominasi distribusi produk perseroan. Kontribusi penjualan keramik terhadap total pendapatan perusahaan hingga akhir 2011 sekitar 90% sementara produk lain baru 10%.

Wichai menambahkan, KOIN akan meningkatkan porsi penjualan selain keramik di tahun ini menjadi sekitar 40%-50%. Produk-produk itu meliputi cat, gypsum, pelapis antibocor, sanitari, genteng, semen, dan produk bangunan lain.

Namun bukan berarti KOIN akan mengabaikan bisnis utamanya. Mereka juga terus mengeluarkan desain baru untuk menarik minat pembeli. Hingga kuartal pertama 2012, perusahaan telah mengeluarkan 30 desain keramik baru, meliputi 11 desain keramik lantai dan 19 desain keramik dinding.

Untuk menunjang operasional, tahun ini KOIN menganggarkan belanja modal alias capex sebesar Rp 3 miliar. Direktur Keuangan KOIN, Heru Subagio mengatakan, dana tersebut dari kas internal dan akan digunakan untuk menambah armada distribusi.

Dengan semua rencana itu, KOIN menargetkan penjualan di tahun ini akan mencapai Rp 968,16 miliar, naik 37,84% dibanding penjualan tahun 2011.
Catatan saja, tahun lalu perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp 108,02 miliar. Menurut Heru, kerugian tersebut akibat perusahaan melakukan penghapusan piutang dagang tak tertagih, piutang lain-lain tak tertagih, dan penghapusan terhadap penurunan nilai inventori.

Wichai yakin, dengan meningkatkan efisiensi kegiatan usaha dan mendorong penjualan, perseroan mampu mencapai target laba bersih Rp 11,53 miliar tahun ini.

Optimisme itu nampak dalam kinerja kuartal I 2012. Penjualan di kuartal I 2012 memang sedikit menurun, menjadi Rp 196,61 miliar atau turun 0,2% dibanding penjualan tahun lalu. Penurunan itu lantaran penjualan konsolidasi sudah tidak lagi memasukkan penjualan PT Bangun Adi Perkasa. Sebab, pada 3 Juni 2011, KOIN telah menjual Bangun Adi Perkasa.

Walau penjualan turun, KOIN berhasil meningkatkan efisiensi operasional. Dengan begitu, laba bersih kuartal I 2012 melonjak 984,2%, dari Rp 596 juta di kuartal I 2011 menjadi Rp 6,46 miliar.

Sekadar pengetahuan, tahun lalu SCG Distribution Co, Ltd, mengakuisi KOIN. Anak usaha Siam Cement Group ini memiliki 99,09% saham KOIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×