Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Semarang, Hernowo Budi Luhur melihat adanya Urban Farming khususnya daerah Semarang dapat membuka lapangan kerja di perkotaan terutama bagi generasi muda serta memasok pasar makanan untuk menyediakan tambahan pekerjaan dan pendapatan.
Apalagi dengan melihat luas demografis Semarang yang mencapai sekitar 373,7 kilometer persegi (Km2) dan sekitar 31,8 persen atau 118,96 kilometer persegi merupakan lahan pertanian, dengan luas sawah 22,19 kilometer persegi.
“Semarang itu punya Urban Farming Corner dimana di sana bisa berlatih pertanian. Disamping pelatihan, juga sediakan barang dagangan seperti pupuk dalam skala kecil untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan pertanian dalam skala kecil,” kara Hernowo.
Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Dwi Retno Lukiwati menjelaskan, sistem Urban Farming sangat ramah lingkungan, ekonomis, dan mendukung ketahanan pangan dalam lingkup keluarga serta dapat membuka peluang usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Baca Juga: Penyediaan Koneksi Internet di Indonesia Butuh Kolaborasi dengan Sektor Swasta
“Tanaman sayuran bisa dimanfaatkan untuk sumber ketahanan pangan keluarga. Budi daya ikan skala kecil juga bisa dimanfaatkan dalam lingkup keluarga. Kalau sekala besar nanti bisa dikomersialkan dan menambah pundi-pundi ekonomi kita,” kata Retno.
Adapun Duta Petani Milenial Semarang, Sandi Febrianto mengatakan sudah saatnya generasi milenial untuk mengembangkan pertanian dan mengelola pangan secara modern. Pasalnya, Urban Farming ini dapat menghasilkan pangan yang sehat, segar, aman dan berkualitas.
Di samping itu, berbagai produk hasil Urban Farming dapat dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi ekonomi. Seperti salad sayur, sayuran organik, hingga took online pertanian.
“Saat ini Urban Farming sudah sangat familiar. Apalagi selama pandemi. Karena itu, dengan adanya pertanian perkotaan ini kita dapat tantangan untuk mengembangkan pertanian dengan melakukan inovasi-inovasi yang lebih baik untuk meningkatkan ekonomi para generasi milenial,” tandas Sandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News