kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.801   3,00   0,02%
  • IDX 6.266   12,27   0,20%
  • KOMPAS100 894   1,92   0,22%
  • LQ45 705   -2,50   -0,35%
  • ISSI 194   0,85   0,44%
  • IDX30 371   -2,00   -0,54%
  • IDXHIDIV20 448   -3,08   -0,68%
  • IDX80 101   0,04   0,04%
  • IDXV30 106   0,07   0,07%
  • IDXQ30 122   -1,42   -1,15%

Kominfo gandeng VNL untuk koneksi broadband daerah


Rabu, 06 Desember 2017 / 21:42 WIB
Kominfo gandeng VNL untuk koneksi broadband daerah


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia peralatan dan telekomunikasi yang berbasis di India, yakni Vihaan Networks Limited (VNL) memperkenalkan layanan teknologi yang bisa menjangkau daerah pedesaan di kawasan Indonesia Timur. Perusahaan ini bahkan terlibat dalam program pengembangan konektivitas broadband yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

Direktur Pengembangan Bisnis VNL, Karun Kapil mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam program Universal Service Obligation (USO). Nantinya, VNL berperan dalam penyediaan BTS di daerah - daerah terpencil yang masih jauh dari jangkauan konektivitas,

Manajemen VNL pun mengklaim, perusahaannya tidak hanya membangun BTS tetapi juga ikut mengoperasionalkan. Pembangunan BTS tersebut memakan waktu sekitar 5 sampai 7 tahun dan VNL bakal menggunakan sekitar 70% sampai 80% konten lokal.

Sebagai gambaran, program USO merupakan program penyediaan menara seluler atau Base Transceiver Station (BTS) ataupun internet akses ke daerah - daerah terpencil di wilayah Indonesia.

Shashwat Nagpal, Kepala Pemasaran & Komunikasi VNL menambahkan jaringan yang dibangun nantinya bergantung pada permintaan pemerintah, apakah ingin fokus pada 4G ataupun 3G. Yang jelas, VNL ingin membantu pemerintah Indonesia untuk membuat konektivitas seluler dan broadband di wilayah pedesaan.

Ketika ditanya berapa nilai investasi yang diperlukan untuk membangun BTS tersebut, manajemen VNL belum bisa menjelaskan angka secara detail. Yang jelas, sampai tahun 2018 nanti, pihaknya menargetkan bisa menjangkau 2.000 desa di seluruh wilayah Indonesia yang membutuhkan konektivitas.

"Sampai tahun 2018 nanti, kami menargetkan 2.000 konektivitas bisa diimplementasikan di kawasan Timur Indonesia, seperti Sulawesi Kalimantan, dan Papua melalui program Kominfo itu," ujar Shashwat, Rabu (6/12).

Sebagai tambahan, salah satu perusahaan operator yang telah menggunakan jasa VNL adalah PT XL Axiata Tbk. Perusahaan berkode saham EXCL di Bursa Efek Indonesia itu telah memperluas konektivitas ke 33 desa terpencil melalui penyediaan BTS di Papua dan Sulawesi Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×