kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.410.000   -5.000   -0,35%
  • USD/IDR 15.605
  • IDX 7.489   -65,92   -0,87%
  • KOMPAS100 1.154   -8,92   -0,77%
  • LQ45 934   -8,00   -0,85%
  • ISSI 221   -0,87   -0,39%
  • IDX30 473   -5,66   -1,18%
  • IDXHIDIV20 570   -5,52   -0,96%
  • IDX80 130   -1,14   -0,87%
  • IDXV30 136   0,25   0,18%
  • IDXQ30 158   -1,60   -1,00%

Komitmen ESG Jadi Pilar Penting Dorong Hilirisasi Berkelanjutan


Kamis, 13 Juni 2024 / 10:39 WIB
Komitmen ESG Jadi Pilar Penting Dorong Hilirisasi Berkelanjutan
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter mineral.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan hilirisasi sektor mineral dan logam yang masif di Indonesia perlu dibarengi dengan komitmen perusahaan dalam praktik Environmental, Social & Governance (ESG).

Komitmen pada praktik ESG dalam pelaksanaan bisnis dinilai menjadi salah satu poin penting dalam mendorong hilirisasi berkelanjutan di Indonesia.

Global Senior Advisor dss+ Sunil Duggal mengatakan, industri pertambangan dan hilirisasi terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Investasi Rp 1.900 Triliun di 2025, Pengamat: Tak Lihat Kondisi

"Dalam menarik investasi asing, yang terpenting adalah mendorong praktik ESG, pertambangan berkelanjutan dan bertanggung jawab. Calon investor akan melihat bahwa Indonesia mampu untuk itu," ujar Sunil dalam Wawancara Ekslusif bersama Kontan.co.id, Selasa (11/6).

Sunil mengungkapkan, kepedulian pada praktik bisnis yang berkelanjutan telah mendorong perubahan yang signifikan dalam industri pertambangan dan hilirisasi beberapa dekade terakhir.

Sejumlah negara menaruh perhatian lebih pada sumber produksi olahan mineral dan logam. Praktik ESG dalam proses pertambangan dan hilirisasi dinilai menjadi salah satu senjata penting dalam menjangkau pasar internasional.

Sunil mengatakan, dss+ sebagai penyedia layanan konsultasi operasi berkomitmen mendorong perusahaan mengimplementasikan teknologi yang tepat dan melaksanakan praktik ESG meliputi upaya mereduksi emisi dan dekarbonisasi.

Baca Juga: Momentum Hilirisasi, dss+ Intip Peluang Sektor Smelter

Sunil yang juga merupakan Chairman Vedanta Ltd, perusahaan pertambangan multinasional India menjelaskan, dss+ berperan penting dalam upaya transformasi bisnis perusahaan.

Indonesia yang memiliki potensi dalam hilirisasi mineral dan logam pun dinilai memiliki peluang untuk terus mengembangkan industrinya hingga skala global.

Menurutnya, kehadiran regulasi maupun kebijakan yang melibatkan pelaku usaha merupakan salah satu aspek penting dalam mendorong pengembangan hilirisasi.

Mining & Metals Lead dss+ Indonesia Alfonsius Ariawan mengungkapkan, penguatan regulasi perlu dilakukan dengan menerapkan standar yang tepat.

Dalam beberapa waktu terakhir, industri hilirisasi mineral di Indonesia mendapatkan sorotan ihwal insiden Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang terjadi pada sejumlah fasilitas smelter.

Baca Juga: Sektor Mineral Indonesia Berpeluang Tumbuh Pesat Jika Pengelolaan Risikonya Tepat

"Perlu ada penguatan regulasi. Pelaksanaan audit pada fasilitas-fasilitas smelter merupakan sesuatu yang baik namun itu merupakan suatu standar minimum. Itu tahapan pertama, perlu ada kolaborasi antara industri dan pemerintah," jelas Alfonsius dalam kesempatan yang sama.

Dalam mendorong bisnis yang berkelanjutan, pengembangan industri yang terintegrasi menjadi salah satu aspek penting lain yang perlu dipenuhi oleh pelaku usaha.

Sunil mengatakan, ada perbedaan yang signifikan antara industri pertambangan dengan industri pengolahan maupun pemurnian.

"Dengan pendekatan (industri) terintegrasi mulai dari eksplorasi hingga pengolahan di hilir maka akan tercipta peningkatan nilai tambah yang bisa dilakukan," imbuh Sunil.

Selain mendorong implementasi teknologi yang tepat guna, pengembangan sumber daya manusia pun juga perlu menjadi fokus dalam upaya mendorong pertumbuhan industri.

"Perlu ada keterlibatan pihak-pihak yang berpengalaman yang punya pengalaman secara global dalam mendorong peningkatan skill SDM dan mendorong praktik bisnis yang baik," ujar Sunil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×