kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komoditi yang harus dicermati pekan ini


Senin, 11 Oktober 2010 / 07:53 WIB
Komoditi yang harus dicermati pekan ini
ILUSTRASI. Pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan IV Tahun 2017


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

Harga-harga komoditi akan menggeliat seiring dengan pemangkasan prediksi panenan di AS. Akhir pekan lalu, harga komoditi naik ke level yang paling tinggi dalam dua tahun terakhir setelah pemerintah AS memangkas prediksi suplai komoditinya dan dolar AS juga terjungkal ditengah spekulasi The Fed akan membeli lebih banyak surat utang untuk menggerakkan perekonomian.

Harga emas kemungkinan akan melonjak 50% menembus US$ 2.000 per ounce tahun depan seiring dengan bank sentral yang akan mengerek stimulus untuk membangunkan perekonomian. Hal ini ditegaskan oleh Peter Schiff, President Euro Pacific Capital di New York.

Harga tembaga meningkat ke level yang paling tinggi dalam 27 bulan terakhir ini setelah pemerintah AS memangkas prediksi panenan lebih besar ketimbang yang diprediksikan semula. Apalagi, tingginya tingkat pengangguran di AS menyurung spekulasi bahwa The Fed akan melangkah lebih jauh lagi untuk mendorong perekonomian.

Kontrak emas juga melejit lebih tinggi dari kemerosotan yang paling besar sejak Juli 2010 lalu; seiring dengan melemahnya dolar AS yang menggiring investor untuk beralih ke logam mulia sebagai alternatif investasi.

Harga gandum dan biji-bijian naik ke level yang paling besar setelah pemerintah AS menegaskan bahwa suplai akan lebih kecil ketimbang prediksi bulan lalu. Hal ini menggiring peningkatan ongkos produksi makanan maupun bahan bakar.

Persediaan gandum di pasar global akan lebih mini ketimbang yang diprediksikan semula pada bulan lalu karena rendahnya produksi gandum AS. Kontrak biji-bijian di Chicago bahkan tersurung 9,1%.

Produksi jagung AS juga akan 3,8% lebih rendah ketimbang prediksi bulan lalu setelah cuaca panas dan curah hujan yang tinggi di bulan Agustus memotong hasil panenan di area Midwest.

Kontrak kapas naik ke level yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir setelah U.S. Department of Agriculture menegaskan adanya permintaan global yang tinggi.

Harga gula pun meningkat ke level yang paling tinggi dalam delapan bulan ini ditengah permintaan yang ditengarai bakal melampaui pasokan yang ada. Apalagi, cuaca yang buruk telah merusak panenan di Brasil, negara penghasil gula terbesar di dunia. Harga kopi dan kakao pun melonjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×