kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komunitas Driver Ojol Ramai-Ramai Kirim Surat ke Kemenhub, Apa Isinya?


Jumat, 07 Oktober 2022 / 18:27 WIB
Komunitas Driver Ojol Ramai-Ramai Kirim Surat ke Kemenhub, Apa Isinya?
ILUSTRASI. Para mitra pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta,


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komunitas driver ojol dari berbagai daerah sepakat mengirimkan surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Surat itu berisi pernyataan secara terbuka atas apresiasi mereka terhadap kenaikan tarif ojek online yang dilakukan Kemenhub.

Komunitas yang mewakili puluhan ribu driver ojol di Indonesia ini mengaku puas dengan tarif saat ini, lantaran membantu mereka menghadapi kenaikan harga sembako dan kenaikan harga BBM.

Komunitas tersebut antara lain Single Fighter Indonesia dari Jawa Barat, Komunitas The Legend dari Makassar, dan Komunitas GDB dari Depok.

Baca Juga: Cair Oktober 2022, Siapa yang Berhak Menerima Dana BLT Ojol?

Ketua Umum Komunitas GDB Depok Firmansyah yang menaungi ribuan driver ojol dari 17 communities di Depok, mengatakan mereka semakin semangat bekerja dengan kenaikan tarif ini.

"Kita ucapin terimakasih kepada pemerintah yang mengatur kenaikan tarif ini kenaikan ini berdampak positif, apalagi BBM juga naik," kata Firmansyah dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (5/10/2022).

Salah satu driver ojol asal Balikpapan, Cherish Wiranata, mengatakan kenaikan tarif ojol akan membantu pemasukan karena pengeluarannya meningkat sejak naiknya harga BBM.

Dia menilai kenaikan tarif tak membuat orderan sepi karena saat ini sehari masih bisa dapat 6-8 orderan.

Abdul Rizak (43), salah satu driver Maxim yang menarik ojol di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, mengatakan kenaikan tarif ojol membuat ia lebih bersemangat.

Menurutnya, itu adalah bukti adanya perhatian dari pemerintah dan perusahaan kepada mitra.

Gustika Aviandi dari Komunitas Wong Edan di Jakarta yang sejak 2016 menjadi driver ojol menilai, komisi atau biaya sewa aplikasi sebesar 20 persen saat ini sudah dirasa fair.

Menurutnya, jika dikurangi malah akan mengurangi manfaat yang mereka dapat. Oleh karena itu, dia dan komunitasnya tak ingin besaran komisi yang berlaku saat ini, berubah komposisinya.

Baca Juga: Moms Punya Toko di Grab? Waspadai Penipuan Grab Ini Yuk!

"Saya pribadi tidak masalah. Sehari bisa bawa pulang bersih Rp250 ribu, saya keluar pagi sampai malam. Ya, kalau mau lebih giat lagi, bisa sampai Rp400 ribu, itu bersih. Karena semua layanan itu dinyalain," ujarnya.

Selain memberi apresiasi kepada Kemenhub, mereka juga menilai kehadiran Grab, Gojek dan aplikasi ride hailing lainnya membantu mereka memperkuat ekonomi keluarga, bahkan membantu mereka untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga ke jenjang perguruan tinggi.

SEGER community asal Jawa Tengah menyatakan, penyesuaian tarif ojek online di tengah kenaikan BBM, cukup membantu mereka. Apalagi pasca kenaikan, orderan masih terus ada.

Dalam suratnya ke Kemenhub, perwakilan driver ojol juga meminta aplikator terus meningkatkan layanan dan berbagai program promo agar orderan meningkat.

Melalui surat yang dikirim ke Kemenhub, para driver ojol berharap pemerintah lebih mendengarkan aspirasi para driver ojol aktif yang hanya ingin bekerja dan meminta aturan yang sudah berjalan tersebut dilaksanakan dengan baik.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Kenaikan Tarif, Komunitas Ojol dari Berbagai Wilayah Ramai-ramai Kirim Surat ke Kemenhub

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×