Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
NUSA DUA. Konferensi kelapa sawit Indonesia keenam atau 6th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2011 Price Outlook, hari ini (2/12) mulai berlangsung di Nusa dua, Bali. Konferensi tahunan yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ini berlangsung hingga 3 Desember 2010 dengan mengusung tema "Sustainable Palm Oil:Benefit to the Socio-Economic Development".
Seperti konferensi kelapa sawit pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini akan membahas berbagai tema seputar kelapa sawit untuk menciptakan industri sawit yang berkesinambungan. Tema-tema utama yang dibahas antara lain, prediksi harga kelapa sawit dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan tantangan pasar serta kesempatan industri sawit di masa depan.
Selain Indonesia, peserta konferensi kali ini dihadiri oleh beberapa negara seperti India, Malaysia ,Singapura, Jepang, Serbia, Taiwan, Thailand, India, China, Rusia, Belgia dan Amerika.
Ketua Panitia 6th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2011 Price Outlook, Mona Surya mengatakan, peserta konferensi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Peserta konferensi tahun 2009 yang sebanyak 872 orang, tahun ini meningkat menjadi hampir 1.000 orang yang datang dari 24 negara di dunia.
"Minat masyarakat untuk mendukung industri sawit terus meningkat karena Indonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia," kata Ketua GAPKI Joefly J Bahroeny.
Menko Perekonomian Hatta Radjasa, dalam pidato pembukaannya mengatakan, prospek industri sawit yang akan terus berkembang. Industri ini menurutnya telah berkontribusi terhadap lapangan kerja dengn 1,2 juta keluarga bekrja di sektor ini dan konntribusi ekspor US$ 10 miliar pada tahun 2009. "Industri ini banyak memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi Indonesia," kata Hatta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News