kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.286   -17,00   -0,10%
  • IDX 7.203   89,77   1,26%
  • KOMPAS100 1.051   12,91   1,24%
  • LQ45 811   8,87   1,11%
  • ISSI 232   3,07   1,34%
  • IDX30 422   4,68   1,12%
  • IDXHIDIV20 494   4,59   0,94%
  • IDX80 118   1,31   1,12%
  • IDXV30 120   1,66   1,40%
  • IDXQ30 136   1,22   0,91%

Kongsi properti Riady & Tanihaha di Lampung


Senin, 30 Januari 2017 / 10:15 WIB
Kongsi properti Riady & Tanihaha di Lampung


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertalian bisnis keluarga Riady dan keluarga Tanihaha semakin kuat. Mengusung bendera The Riady and Tanihaha Family, kedua keluarga tersebut berencana mengembangkan proyek multifungsi yang saling teritegrasi atawa integrated mixed use development bernama Pinehurst. Nilai investasinya mencapai US$ 300 juta.

Lokasi pengembangan Pinehurst berada di Lampung. Proyek berkonsep city in the city atau kota di dalam kota tersebut bakal berdiri di atas lahan seluas sekitar 2,8 hektare (ha). Penggarap proyek tersebut adalah PT Baja Bahagia Sejahtera.

The Riady and Tanihaha Family akan mengisi Pinehurst dengan small office home office (SOHO), apartemen, gedung perkantoran, hotel, sekolah, mal dan rumah sakit. "Pinehurst akan dikembangkan paling lama tujuh tahun, tapi kami kejar bisa selesai lima tahun," terang Tjhin Kian Phin, Chief Executive Officer Pinehurst kepada KONTAN, Jumat (27/1) pekan lalu.

Bukan tanpa alasan The Riady and Tanihaha Family memilih Lampung. Perusahaan itu menilai, Lampung memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan. Sumber daya alam berupa tambang maupun hasil bumi menjadi penggerak ekonomi.

Namun, pembangunan wilayah Lampung masih seret. Pembangunan yang belum optimal tersebut membikin masyarakat yang menimba ilmu di luar Lampung enggan kembali ke daerah asal.

Nah, masyarakat itulah yang The Riady and Tanihaha Family bidik. "Pengembangan Pinehurst ditujukan untuk membawa generasi kedua ini pulang untuk tinggal dan berkarya di Lampung, proyek ini akan bisa memenuhi gaya hidup mereka seperti di kota-kota besar," beber Kian.

Pembangunan bertahap

The Riady and Tanihaha Family akan membangun proyek Pinehurst bertahap mulai tahun ini. Tahap pertama, perusahaan tersebut akan membangun SOHO, terdiri dari 125 unit. Proyek tersebut terdiri dari lima lantai dengan luas bangunan (gross) mencapai 300 meter persegi (m). Target penyelesaian pembangunan selama dua tahun.

Sambil memulai pembangunan, The Riady and Tanihaha Family akan melego SOHO dengan harga sekitar Rp 5 miliar per unit. Jadwal peluncurun April mendatang.

Setelah SOHO, The Riady and Tanihaha Family akan meluncurkan tiga menara apartemen. Sejauh ini manajemen perusahaan belum bisa membeberkan konsep hunian bertingat yang akan dibangun. Alasannya, masih harus mempelajari selera pasar.

Usai membangun proyek hunian, The Riady and Tanihaha Family menjadwalkan pembangunan satu menara perkantoran. Saat bersamaan, perusahaan tersebut juga akan menghadirkan sekolah, pusat perbelanjaan dan hotel.

Daftar terakhir pengembangan Pinehurst berupa rumahsakit. Untuk mendukung rencana itu, manajemen The Riady and Tanihaha Family sedang menjajaki beberapa rumahsakit yang tertarik berekspansi di proyek mereka.

Kian optimistis, Pinehurst bisa menjadi proyek masa depan bagi Lampung dalam 10 tahun ke depan. Hanya saja, dia tak mengungkapkan target bisnis yang dibidik.

Yang terang, proyek Pinehurst sekaligus menandai debut perdana pertalian bisnis keluarga Riady dan keluarga Tanihaha di bawah bendera bisni The Riady and Tanihaha Family. Sebelumnya jejak kongsi klan Riady dan klan Tanihaha sudah terlihat melalui BlackSteel Group.

Pada tahun 2013, Michael Riady bergabung dengan BlackSteel Group, perusahaan yang semula bernama Bliss Group yang didirikan oleh Isaac Bliss Tanihaha. Fokus bisnis BlackSteel Group adalah mengembangkan properti pusat perbelanjaan di kota lapis kedua. Michael yang merupakan generasi ketiga keluarga Riady, tak lain adalah kakak ipar Isaac.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×