kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumen diusulkan bayar kantong plastik Rp 500


Kamis, 14 Januari 2016 / 18:48 WIB
Konsumen diusulkan bayar kantong plastik Rp 500


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA.  Konsumen nantinya diusulkan membayar Rp 500 per kantong plastik jika berbelanja di supermarket atau ritel tertentu guna mengurangi sampah plastik.

"Ada dua poin yang paling krusial terkait mekanisme. Harga Rp 500 itu tawaran kami karena penentuan harga juga krusial," kata Kepala Subdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik, di Jakarta, Kamis.

Dua opsi yang diusulkan terkait mekanisme harga yaitu dari Rp 500 per kantong plastik, Rp 200 dikembalikan ke konsumen jika mereka mengembalikan kantong plastiknya.

Sementara Rp 300 dikelola untuk pengelolaan sampah plastik dan lingkungan yang akan diawasi oleh pemerintah daerah.

Opsi kedua yaitu, kantong plastik dijual sebagai barang dagangan tapi diinginkan sebagian uang hasil dagangan tersebut dikembalikan untuk pengelolaan lingkungan.

"Ada masukan juga dari Kementerian Perdagangan apakah nanti harga kantong plastik ini sama disemua pasar ritel karena ada kelas-kelasnya sendiri seperti supermarket, minimarket dan hypermarket," tambah dia.

Harga tersebut, menurut Ujang, masih terus dibahas dan pihaknya menerima masukan sehingga ada kesepakatan antara produsen kantong plastik dan ritel.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang pada dasarnya setuju dengan rencana pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar.

"Aprindo menyambut baik apa yang dilakukan pemerintah yang bertujuan sangat baik untuk lingkungan kita sendiri," kata Ketua Umum Aprindo Roy M Mandey.

Namun ia juga berharap ada upaya sosialisasi dan edukasi kepada konsumen terkait kebijakan tersebut. Selain itu, diharapkan juga ada standarisasi harga dan kualitas kantong plastik sehingga ketika konsumen berbelanja ada kesamaan.

Untuk itu perlu pengaturan kepada produsen plastik berbayar sehingga punya komitmen yang sama seperti peritel.

Sementara terkait harga kantong plastik tersebut, Aprindo masih terbuka untuk masukan-masukan artinya ada pertimbangan kalkulasi dari produsen.

"Kita masih bahas masalah harga ini di internal Aprindo, tapi kira-kira dengan harga yang terjangkau oleh konsumen jangan yang tinggi karena yang masuk ke ritel itu dari segala status," kata Roy.

Menurut dia, harga harus sesuai dengan kualitas kantong plastik tapi jangan terlalu murah seperti Rp100 karena tidak akan memberi efek kepada konsumen.

"Angka paling minim kisarannya antara Rp500-Rp1.000 masih oke, ini juga kaitan dengan kualitasnya artinya bisa digunakan kembali terkait dengan 'reuseable'," tambah Roy.

KLHK berencana meluncurkan program kantong plastik berbayar pada 21 Februari mendatang bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional dan pada mengeluarkan Keputusan Menteri pada Juni mendatang.

Tujuan kebijakan kantong plastik berbayar selain mengurangi sampah dari kantong plastik juga mengubah gaya hidup lebih ramah lingkungan.

Indonesia merupakan penghasil sampah plastik ke laut terbesar ke dua di dunia setelah Tiongkok. Sampah plastik membutuhkan waktu 400 tahun untuk diurai jika dibuang ke tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×