kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Konsumen Indonesia gandrung konten video


Jumat, 24 Oktober 2014 / 10:50 WIB
Konsumen Indonesia gandrung konten video
ILUSTRASI. TAJUK - Hasbi Maulana


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Kehadiran konten video atau bisa juga televisi (TV) streaming membuat orang Indonesia betah berlama-lama memelototi gadget. Berdasarkan riset Ericsson ConsumerLab, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 6 jam - 7,5 jam untuk menonton video dari smartphone (ponsel cerdas) dan tablet dalam seminggu.

Afrizal Abdul Rahim, Head of Consumer Lab, Regional Southwest East Asia and Oceania Ericsson bilang hasil penelitiannya menunjukkan bagaimana perusahaan media harus menciptakan dan mengeluarkan konten yang memikat daya tarik pengguna. "Sebanyak 24% orang Indonesia rela membayar untuk menonton tayangan TV atau video. Padahal, di global hanya 20%," katanya, Kamis (23/10).

Konsumen lokal mau bayar asalkan kualitas video bagus,  konten kesukaan tersedia, bisa diakses di mana saja dan pakai perangkat apa saja. Yang tidak kalah penting,   harga yang masuk akal.

Nah, potensi inilah yang dibidik Innovate, televisi berbayar Grup Sinarmas yang baru saja melansir TV streaming (IPTV) InnovateGo. 

Winnie Sularto, General Marketing and Communication PT Mora Quatro Media (Innovate) menyatakan, pihaknya masih terus berupaya meningkatkan teknologi supaya kualitas gambar bisa optimal. "Kami masih tes pasar dulu, masih menyeleksi konten apa yang disukai pengguna, bagaiman masukannya terhadap kualitas video kami. Dalam waktu agak panjang layanan masih gratis," katanya kepada KONTAN.

Tanpa mau menyebut berapa banyak pengunduh innovateGo, dia mengklaim pertumbuhannya cukup tinggi. Berdasar pantauan KONTAN di playstore android, pengunduhnya baru lebih dari 100 pengunduh.

Konten Bola diminati

Berdasar riset Ericsson ConsumerLab penonton TV streaming rela membayar  konten berkualitas high definition (HD) sebanyak 44%. "Orang rela bayar kualitas bagus karena ingin menonton tayangan olahraga ataupun film. Namun, orang tak rela membayar untuk nonton TV series," kata dia.

Peluang bisnis inilah yang rupanya ditangkap oleh VivaAll juga Genflix. VivaAll saat Piala Dunia Juni-Juli 2014 menjual tayangan sepakbola melalui TV streaming.

Begitu pula dengan Genflix, perusahaan sedarah dari Orange TV yang pertama kali muncul menawarkan tayangan pertandingan sepakbola Liga Champion. 
Menurut Greeny Dewayanti, Director Festival Citra Lestari (Genflix), sampai saat ini peminat penonton Liga Champion masih tinggi. "Khususnya di akhir pekan dan yang tidak  disiarkan televisi lain, peningkatannya bisa 50%," kata Greeny ke KONTAN.

Berdasar pantauan KONTAN di play store, pengunduh Genflix sampai saat ini mencapai lebih dari 10.000 pengunduh. Ada juga Genflix HD untuk tablet yang mencapai 5.000 pengunduh dan Genflix 2014 khusus pesta sepak bola yang mencapai 10.000 lebih pengunduh.

Adapun Vivall, di playstore yang terdiri dari vivabola sudah 50.000 lebih pengunduh. Sementara itu, UseeTV dari Telkom di playstore sudah mencapai 100.000 lebih pengunduh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×