kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Konsumsi listrik industri per Februari 2022 melonjak 14,24%


Jumat, 08 April 2022 / 15:37 WIB
Konsumsi listrik industri per Februari 2022 melonjak 14,24%
ILUSTRASI. Warga memasukkan pulsa token listrik di salah satu indekos di kawasan Sunter Jaya, Jakarta,


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan lonjakan konsumsi listrik sektor industri per Februari 2022 mencapai 14,24% year on year (yoy).

Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengungkapkan, secara total PLN membukukan penjualan listrik sebesar 20,32 Tera Watt hour (TWh) pada Februari 2022. Jumlah ini naik 7% (yoy) ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 18,99 TWh.

"Peningkatan penjualan didorong juga oleh peningkatan daya tersambung pelanggan di Februari mencapai 152.983 MvA di mana tumbuh sebesar 11,15% terhadap Februari 2021 sebesar 137.633 MvA dan tumbuh 0,3 % terhadap Januari 2022," ungkap Agung kepada Kontan.co.id, Jumat (8/4).

Agung melanjutkan, sektor industri jadi salah satu penopang pertumbuhan konsumsi listrik hingga Februari 2022. Adapun, peningkatan pertumbuhan terjadi untuk seluruh sektor industri. Sektor pertambangan jadi yang paling signifikan pertumbuhannya yakni mencapai 205%.

Baca Juga: Tarif Listrik Indonesia Tergolong Murah Dibanding Negara Asean Lain

"Sektor industri yang memiliki konsumsi penggunaan listrik tertinggi di Bulan Februari 2022 adalah sektor  tekstil sebesar 14% disusul sektor Besi dan Baja sebesar 9%," kata Agung.

Agung melanjutkan, sejumlah upaya dilakukan PLN demi meningkatkan pemanfaatan listrik sektor industri. Salah satunya melalui Progressive Captive Power Acquisition, yang merupakan bentuk dukungan layanan PLN dalam pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan industri yang masih mengoperasikan pembangkit listriknya sendiri.

Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power dapat menghentikan operasi pembangkit listriknya dan mempercayakan suplai listriknya secara penuh kepada PLN, sehingga pelanggan dapat lebih fokus pada urusan pengembangan bisnisnya dan tidak lagi disibukkan dalam pengoperasian pembangkit listriknya sendiri. 

"Layanan Progressive Captive Power Acquisition sangat diminati oleh pelanggan-pelanggan industri di mana pada Bulan Februari 2022 lalu tercatat sudah 7 pelanggan mengikuti program Progressive Captive Power dengan jumlah kwh penjualan sebesar 1.181,30 GWh," terang Agung.

Baca Juga: Ini Pesan Erick Thohir kepada Serikat Pekerja PLN

Agung menegaskan, PLN terus berupaya mencari peluang pasar baru. Sejumlah sektor pun kini disasar PLN seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan serta kelautan lewat program electrifying agriculture dan electrifying marine.

Tak hanya itu, PLN juga mendorong kampanye gaya hidup baru atau Electrifying Lifestyle lewat penggunaan peralatan elektronik yang bebas emisi dan ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×