Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengatakan, konsumsi liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara meningkat.
Hal ini disebabkan masyarakat yang mulai meningkatkan aktivitasnya seiring fase kenormalan baru di kedua daerah tersebut. Pertamina pun memastikan distribusi dan stok LPG di sana dalam keadaan aman.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, peningkatan jumlah konsumsi LPG juga berpotensi terjadi jelang Hari Raya Idul Adha. Kenaikan tersebut sudah menjadi tren di tiap tahun.
Hingga bulan Juli 2020, rata-rata penyaluran normal LPG di Kota Kotamobagu mencapai 19,32 metrik ton (mt) per hari atau sekitar 6.440 tabung per hari. Adapun rata-rata penyaluran normal LPG di Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 13,31 mt per hari atau sekitar 4.437 tabung per hari.
Baca Juga: Begini capaian kinerja produksi migas sejumlah anak usaha Pertamina
"Di bulan Juli ini, akan ada penambahan suplai fakultatif sebesar 3,5% dari rata-rata penyaluran normal sebagai langkah antisipatif kenaikan konsumsi LPG," jelas dia dalam siaran pers di situs Pertamina yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (26/7).
Pertamina juga secara aktif berkoordinasi kepada pemerintah setempat dalam upaya penyaluran dan pengawasan penggunaan LPG 3 kilogram (kg) agar lebih tepat sasaran. Masyarakat pun diminta untuk tetap bijak dalam penggunaan LPG serta membeli produk tersebut sesuai kebutuhan dan peruntukannya.
Laode menambahkan, selain LPG 3 kg pihaknya juga tetap menyediakan alternatif pilihan LPG lain yang lebih berkualitas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Masyarakat bisa menggunakan Bright Gas ukuran 5,5 kg maupun 12 kg yang stoknya tersedia di pangkalan-pangkalan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News