kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontrak baru Waskita Karya (WSKT) baru capai Rp 15 triliun hingga Oktober 2020


Selasa, 24 November 2020 / 12:22 WIB
Kontrak baru Waskita Karya (WSKT) baru capai Rp 15 triliun hingga Oktober 2020
ILUSTRASI. jajaran direksi PT Waskita Karya Tbk


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontrak baru yang telah di dapat PT Waskita Karya Tbk (WSKT) hingga Oktober 2020 sebesar Rp 15 triliun. Hingga akhir Desember 2020, perusahaan pelat merah ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 26 triliun.

Nah, untuk kontrak baru yang telah di dapat WSKT berasal dari proyek pengembangan bisnis, pemerintah, BUMN, dan swasta. Ini membuat total kontrak yang dikelola Waskita sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp 65 triliun. 

Saat ini, WKST pun terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru agar ke depan menjadi berimbang antara pengembangan bisnis (investasi) dengan proyek-proyek eksternal.

President Director WSKT Destiawan Soewardjono menjelaskan, proyek-proyek eksternal yang sudah diperoleh perusahaan di antaranya berasal dari pemerintah, BUMN, swasta, dan luar negeri. 

Baca Juga: Kompak naik, kinerja sektor konstruksi baru akan pulih di pertengahan 2021

Proyek eksternal dapat memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50% terhadap total kontrak baru setiap tahun. “Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perusahaan setiap tahun,” jelas Destiawan dalam siaran resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (24/11).

Menurut dia, saat ini WSKT juga sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang. Strategi pertama adalah menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19.

"Kemudian yang kedua adalah menjalankan restrukturisasi utang-utang tenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal,” jelas Destiawan.

Ketiga, WSKT bakal melakukan divestasi beberapa ruas tolnya. Divestasi itu bisa dalam bentuk penjualan seluruh kepemilikan sahamnya di sebuah konsesi ruas tol. 

"Selain itu bisa juga melalui reksadana penyertaan terbatas (RDPT). Kami tetap melanjutkan rencana divestasi setidaknya empat ruas tol dalam waktu dekat. Akibat pandemi Covid-19 pelaksanaannya mundur dari target semula dan kami terus berusaha untuk bisa segera teratasi," ungkap Destiawan.

Keempat, Waskita akan melakukan program peningkatan human capital untuk menunjang program pengembangan perusahaan. Peningkatan tersebut dilaksanakan dengan berlandaskan budaya AKHLAK atau Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. 

Baca Juga: Waskita Beton Precast catat kontrak baru Rp 1,68 triliun hingga Oktober 2020

"Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kreasi seluruh insan Waskita Karya," tegas dia. 

Destiawan juga mengungkapkan bahwa, Waskita juga sudah mempunyai aplikasi WIDE atau Waskita Integrated Digital Enterprise. 

WIDE ini mengkompilasi beberapa aplikasi teknis seperti Waskita Aplication Vendor Excellence (WAVE), Waskita Employee Self Service Tecnology (WEST), Waskita Enterprise Risk management (WARM), Waskita Equipment Log and list (WELL), Whistle Blowing System (WBS), QHSE Application, Project Monitoring System (PROMIS), dan implementasi software Enterprise Resource Planning (ERP) dengan platform SAP S/4 HANA.

Selanjutnya: Simak rekomendasi saham BUMN yang masuk jajaran top gainers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×