Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal IV-2018, perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor tambang batubara mulai memaksimalkan kinerja mereka. Salah satunya PT Samindo Resources Tbk. Emiten berkode saham MYOH ini tengah mengingkatkan aktivitas mereka guna mencapai target sampai akhir tahun mendatang.
Pada tahun ini MYOH menargetkan mampu memproduksi batubara sebesar 10,7 juta ton dan overburden removal atau pengupasan tanah sebesar 54,5 juta bank cubic meter (bcm). "Sampai September realisasi pengupasan tanah memang sudah 73% sampai 75%," kata Hubungan Investor MYOH, Ahmad Zaki, Selasa (2/10).
Sementara untuk realisasi volume produksi batubara, ia bilang, realisasi produksi batubara sampai semester I-2018 baru mencapai 4,4 juta ton. Zaki mengatakan, produksi batubara pada kuartal I dan kuartal II memang sedikit terhambat, akan tetapi ia optmis memasuki kuartal akhir ini produksi dapat meningkat.
"Sekarang ini relatif kondusif, cuacanya juga mendukung, selain itu peralatan kita juga ada penambahan," imbuhnya.
Sebagai gambaran, Juni lalu, MYOH menambah 10 unit dump truck dan satu eskavator. Pembelian alat berat ini menggunakan capex yang dialokasikan pada tahun ini sebesar US$ 13,8 juta.
Kini, perusahaan juga terus mengintensifkan adanya kontrak baru. "Untuk klien baru kita tahun ini memang banyak tawaran, kita masih terus memproses untuk klien baru ini," ungkap Zaki.
Sementara, kinerja PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga kian mendekati target. Sepanjang Januari hingga Agustus 2018, melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), perusahaan ini mencatat materi pengupasan tanah sebesar 243,2 juta bcm atau sudah 65% dari target tahun ini sebesar 375 juta bcm.
Untuk produksi batubara DOID telah merealisasikannya hingga sebesar 26,7 juta ton sampai Agustus 2018. Adapun target produksi batubara perusahaan ini pada tahun ini adalah 45 juta ton.
Direktur Keuangan DOID, Eddy Purwanto menyampaikan pada semester II-2018 pihaknya lebih optimis untuk mencapai target. "Asset utilisasi semakin membaik. Faktor di luar kendala faktor cuaca tentunya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News