Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontribusi Jepang dalam proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tinggi. Ini terlihat dari pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek PUPR yang menjadi terbesar ketiga. Kontribusi JICA dalam pinjaman sebesar 18,65% dengan angka US$ 1,14 miliar.
"Pemberi pinjaman untuk proyek PUPR itu nomor satu World Bank, kedua Asian Development Bank (ADB), dan ketiga JICA," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga usai acara Symposium on Indonesia-Japan Development Cooperation "Building the Future Based on Trust", Senin (14/5).
Kerjasama antara Indonesia dengan Jepang diharapkan juga dapat mentransfer teknologi. Hal itu termasuk tenaga ahli. Danis bilang beberapa proyek yang dikerjasamakan dengan Jepang dapat meningkatkan teknologi Indonesia. Salah satunya adalah bendungan lahar (Dam Sabo).
Setelah bekerja sama dengan Jepang kini Indonesia telah memiliki Balai Sabo sendiri. "Kita dorong agar yang bisa untung bukan hanya proyeknya tetapi juga teknologi dan tenaga ahli," terang Danis.
Beberapa proyek ke depan akan turut bekerja sama dengan Jepang dan membutuhkan teknologi tinggi. Salah satunya adalah jalan tol Payakumbuh - Pangkalan sepanjang 45 kilometer (km). Total nilai investasi pada proyek tersebut sebesar Rp 15,7 triliun. JICA akan memberikan pinjaman sebesar US$ 427 juta.
Jalan tol yang direncanakan mulai dikerjakan 2019 tersebut memerlukan teknologi yang baik. Danis bilang nantinya pada tol tersebut akan terdapat terowongan melalui bukit barisan.
Selain itu terdapat proyek lain yang juga bekerja sama dengan JICA yaitu akses tol Pelabuhan Patimban, Jakarta Sewerage System, dan konservasi Pantai Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News