Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Tentu saja, meraih sertifikasi bukan hal yang mudah. Timber Plantation Manager, Margono menyampaikan bahwa pemahaman PCI-FSC, pemenuhan dokumen hingga implementasi pengelolaan yang konsisten dan tepat serta komitmen perusahaan secara berkesinambungan dalam mendukung 4M (manpower, money, material, and method) untuk merealisasikan program Sertifikasi FSC 2022 menjadi tantangan tersendiri.
Terlebih lagi harus berpacu dengan tenggat waktu yang ditentukan, yaitu selama 3 tahun untuk memenuhi target. Namun ia menyatakan keyakinan bahwa Korindo mampu melakukannya, selama ada kesatuan visi, kerja keras dan saling mendukung dalam pelaksanaannya di lapangan.
Korindo sendiri menargetkan memperoleh sertifikasi FSC untuk enam unit manajemen pengelolaan, yaitu empat hutan alam dan dua hutan tanaman industri pada tahun 2022.
Di kesempatan yang sama, Public Relation Manager Korindo Group Yulian Mohammad Riza menyampaikan bahwa Korindo adalah perusahaan yang senantiasa mematuhi peraturan pemerintah dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga: Klinik Asiki, upaya Korindo bangun Indonesia dari pinggiran
Namun sebagai perusahaan di tingkat global, tentu sertifikasi internasional harus dipenuhi. “Sehingga kami sudah sepakat bekerja sama dengan FSC, demi memperbaiki sistem pengelolaan di Korindo,” ucap Yulian.
Kick-off meeting ini sekaligus menjadi wujud Korindo Group ingin membina hubungan yang konstruktif dan kolaboratif tidak hanya dengan pihak FSC, namun juga dengan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan pengelolaan alam berkelanjutan.
Salah satu bentuk yang dilakukan adalah dengan pemenuhan sertifikasi FSC. Ini menjadi bentuk keseriusan perusahaan untuk mengelola unit bisnisnya dengan mengikuti standar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News