Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna menjalankan komitmennya untuk terus mengembangkan usaha di bidang sumber daya alam dengan prinsip keberlanjutan, Korindo Group menyelenggarakan kick-off meeting bertajuk “Korindo Group Menuju Sertifikasi FSC 2022”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pusat Korindo di Jakarta belum lama ini. Sejumlah organisasi pun turut hadir dan memberikan dukungan penuhnya, di antaranya Forest Stewardship Council (FSC) Indonesia, Tropical Forest Foundation (TFF), dan The Nature Conservacy (TNC).
Kick-off meeting ini menjadi tonggak pembuka jalan untuk meningkatkan mutu pengelolaan hutan alam dan hutan tanaman industri yang lestari di Indonesia. Pertemuan ini diresmikan oleh Kim Young Cheol, Direktur Eksekutif Korindo Group.
Baca Juga: Saham Calon Emiten Laris Manis
Kim Young Cheol menyoroti keberadaan perusahaan lingkup Korindo selama 50 tahun di Indonesia dan harapannya di masa depan.
“Untuk itu, kita harus mengubah mindset pengelolaan hutan. Hutan harus dikelola dengan baik dan optimal dengan menerapkan prinsip-prinsip kelestarian. Lestari secara produksi, secara sosial dan secara ekologi,” ujar Mr. Kim dalam keterangannya, Kamis (19/9).
Pertemuan tersebut membahas pentingnya pengelolaan hutan sebagai sumber daya alam dengan tepat. Hartono Prabowo, Country Manager FSC Indonesia menekankan bahwa komoditas kayu menjadi bahan baku pilihan yang ramah lingkungan dibanding bahan baku lain seperti beton atau besi yang menghasilkan emisi.
Oleh karena itu, tantangan terbesar saat ini adalah strategi pengelolaan hutan yang tepat agar tidak perlu menebang secara berlebihan namun tetap mampu memenuhi kebutuhan pasar.
“Kuncinya adalah bagaimana meningkatkan value hutan dan hasil hutan sehingga memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak. Sertifikasi menjadi salah satu alat untuk membantu meningkatkan kinerja itu,” papar Hartono.
Baca Juga: Sejumlah saham IPO calon emiten laris manis di masa penawaran umum
Tentu saja, meraih sertifikasi bukan hal yang mudah. Timber Plantation Manager, Margono menyampaikan bahwa pemahaman PCI-FSC, pemenuhan dokumen hingga implementasi pengelolaan yang konsisten dan tepat serta komitmen perusahaan secara berkesinambungan dalam mendukung 4M (manpower, money, material, and method) untuk merealisasikan program Sertifikasi FSC 2022 menjadi tantangan tersendiri.
Terlebih lagi harus berpacu dengan tenggat waktu yang ditentukan, yaitu selama 3 tahun untuk memenuhi target. Namun ia menyatakan keyakinan bahwa Korindo mampu melakukannya, selama ada kesatuan visi, kerja keras dan saling mendukung dalam pelaksanaannya di lapangan.
Korindo sendiri menargetkan memperoleh sertifikasi FSC untuk enam unit manajemen pengelolaan, yaitu empat hutan alam dan dua hutan tanaman industri pada tahun 2022.
Di kesempatan yang sama, Public Relation Manager Korindo Group Yulian Mohammad Riza menyampaikan bahwa Korindo adalah perusahaan yang senantiasa mematuhi peraturan pemerintah dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga: Klinik Asiki, upaya Korindo bangun Indonesia dari pinggiran
Namun sebagai perusahaan di tingkat global, tentu sertifikasi internasional harus dipenuhi. “Sehingga kami sudah sepakat bekerja sama dengan FSC, demi memperbaiki sistem pengelolaan di Korindo,” ucap Yulian.
Kick-off meeting ini sekaligus menjadi wujud Korindo Group ingin membina hubungan yang konstruktif dan kolaboratif tidak hanya dengan pihak FSC, namun juga dengan para pemangku kepentingan dalam mewujudkan pengelolaan alam berkelanjutan.
Salah satu bentuk yang dilakukan adalah dengan pemenuhan sertifikasi FSC. Ini menjadi bentuk keseriusan perusahaan untuk mengelola unit bisnisnya dengan mengikuti standar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News