kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korona bakal menekan kinerja Aneka Tambang (ANTM)


Rabu, 20 Mei 2020 / 04:20 WIB
Korona bakal menekan kinerja Aneka Tambang (ANTM)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu per satu perusahaan sektor pertambangan mengaku terdampak pandemi Covid-19. Tak terkecuali PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang bahkan memperkirakan efek gulir virus ini berpotensi mempengaruhi kinerja kuartal I dan kuartal II 2020.


Pasalnya, sebagian pasar komoditas Aneka Tambang atau Antam merupakan pasar internasional yang menerapkan pembatasan aktivitas alias lockdown. Hanya saja, ANTM tidak mengungkapkan proyeksi kinerja karena terdampak kelesuan pasar.


Mengintip laporan keuangan tahun lalu, sebanyak Rp 20,85 triliun penjualan Antam berasal dari pasar ekspor. Nilai itu sekitar 63,72% terhadap total penjualan Rp 32,72 triliun. Sisanya Rp 11,87 triliun adalah hasil penjualan di pasar domestik.


Meski kondisi pasar kurang menguntungkan, Antam tetap optimistis dengan prospek ke depan. "Kami tetap berupaya agar tahun ini tetap mencatatkan kinerja yang baik," ungkap Kunto Hendrapawoko, Senior Vice President Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk, Minggu (17/5).


Karena sejatinya permintaan feronikel di pasar global tidak turun signifikan. Dengan keyakinan tersebut, Antam melihat peluang kembali menggeliatnya pesanan pasca sejumlah negara membuka pembatasan kegiatan.


Asal tahu, feronikel merupakan penyumbang pendapatan terbesar kedua bagi ANTM setelah emas. Tahun lalu nilai penjualan komoditas tersebut mencapai Rp 4,87 triliun.


Adapun Antam tidak mendatangkan bahan baku impor untuk menghasilkan feronikel. Pabrik feronikel mereka mendapatkan bahan baku dari tambang sendiri. Dalam catatan KONTAN, tahun ini Antam berencana mengoptimalkan operasi produksi pabrik feronikel agar mencapai target produksi dan penjualan sebanyak 27.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). 


Sebagai perbandingan, realisasi produksi feronikel Antam tahun lalu 25.713 ton Tni atau naik 3% year on year (yoy). Sementara penjualannya 26.212 Tni, naik 9% yoy.


Selain feronikel, ANTM tentu tak melupas komoditas utama yaitu emas. Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ANTM  mengoptimalkan Unit Bisnis Pengolahan & Pemurnian Logam Mulia lewat media online. Mereka juga tetap berupaya menjaga stabilitas produksi melalui tambang emas di Pongkor dan Cibaliung pada tingkat produksi sekitar 2 ton emas per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×