kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kota Satu Properti (SATU) Targetkan Omzet Naik 2 Kali Lipat di Tahun 2022


Kamis, 04 Agustus 2022 / 11:54 WIB
Kota Satu Properti (SATU) Targetkan Omzet Naik 2 Kali Lipat di Tahun 2022
ILUSTRASI. Proyek PT Kota Satu Properti Tbk (SATU)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) optimistis laju bisnisnya di tahun ini tumbuh signifikan. Kota Satu Properti pun memproyeksikan, omzet hingga tutup tahun nanti bisa naik dua kali lipat dibanding tahun 2021.

Corporate Secretary Kota Satu Diar Yunvitanri mengatakan, optimisme perusahaan bukan tapa alasan. Hal itu salah satunya didukung oleh performa bisnis perseroan yang kian menggembirakan di semester I-2022, yang berasal dari dua core bisnisnya yakni di bidang properti dan hotel.

"Dengan pencapaian di bisnis properti mengalami pertumbuhan cukup agresif sebesar 97% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu," kata Diar kepada Kontan.co.id, kemarin.

Demikian pula dengan bisnis hotel. SATU juga sudah melakukan sejumlah pembenahan pada hotel yang dikelolanya, sehingga dapat mencapai pertumbuhan okupansi yang cukup signifikan, yakni mencapai 86,42% hingga semester pertama lalu.

Baca Juga: Tambah Portofolio Bisnis Properti, Begini Langkah Grup Salim

Untuk memaksimalkan laju bisnis tahun ini, Diar pun menyebutkan bahwa Kota Satu Properti melakukan sejumlah strategi. Di antaranya dengan fokus pada aktivitas digital marketing, baik di unit bisnis properti maupun hotel.

"Serta pengembangan type unit baru dari Amaya Home Resort yang belum lama ini diluncurkan dan mendapatkan respon sangat positif dari khalayak muda," sambung dia.

SATU belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2022. Namun selama kuartal pertama, perusahaan ini masih mencatatkan penurunan pendapatan 20,96%, dari Rp 6,14 miliar menjadi Rp 4,80 miliar.

 

Penurunan tersebut terjadi lantaran penjualan properti yang merosot 52,53% menjadi hanya Rp 1,93 miliar per Maret 2022. Sebaliknya, pendapatan hotel berhasil tumbuh 39,08% menjadi sebesar Rp 2,94 miliar.

Dari segi bottom line, SATU masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,78 miliar. Angka ini lebih rendah dari rugi periode berjalan per kuartal I-2021 yang mencapai Rp 2,20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×