kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KPPU dan kecurigaan aksi kartel Yamaha-Honda


Rabu, 07 September 2016 / 09:20 WIB
KPPU dan kecurigaan aksi kartel Yamaha-Honda


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menurut catatan tim investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dalam setahun, periode 2014, terjadi tiga kali kenaikan harga Skutik 110-125cc merek Honda dan Yamaha. Temuan itu menguatkan dugaan adanya pengaturan harga alias kartel antara kedua merek Jepang tersebut.

Di persidangan pada Juli lalu, terlapor 1, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sudah pernah menjelaskan panjang lebar alasan tidak mungkin ada kartel. Saat itu diterangkan juga struktur komponen yang mendasari kenaikan harga produksi, di antaranya upah tenaga kerja dan fluktuasi nilai tukar rupiah.  

Salah satu dari tim investigator, Helmi Nurjamil, menjelaskan kepada wartawan, Selasa (6/9), struktur yang menjadi alasan kenaikan harga tidak sesuai. Misalnya upah, dikatakan kenaikannya cuma sekali setahun sementara soal fluktuasi rupiah seharusnya sudah bisa diantisipasi dengan perencanaan perusahaan.

“Berarti kan ada permainan di sana,” kata Helmi.

“Setidaknya dalam waktu setahun ya sekali aja dong naiknya. Kami mencatat pada 2014 ada tiga kali kenaikan dari Yamaha dan Honda, kami tidak bisa sebutkan persentasenya tapi rentangnya dalam kurun waktu itu Rp 400.000 – Rp 600.000,” ucap Helmi lagi.

Paling sesuai kenaikan harga hanya terjadi sekali sebab perusahaan besar sekelas Yamaha dan Honda dianggap bisa mengantisipasi faktor-faktor kenaikan. “Bisa dihitunglah,” kata Helmi.

“Kami tetap berpendapat bahwa kenaikan tiga kali itu adalah indikasi permainan. Harga di sini ada yang sengaja dinaikan,” ucap Helmi. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×