Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan memfokuskan produksinya untuk pasar dalam negeri. Apalagi saat ini permintaan baja di pasar domestik meningkat.
Purwono Widodo, Marketing Director KRAS mengatakan saat ini perusahaan fokus ke pasar domestik. Khusus untuk produk hulu seluruhnya diserap pasar domestik, sedangkan untuk produk hilir sebagian kecil juga diekspor.
"Kami untuk domestik lah, paling ekspor untuk jaga-jaga ke Asean saja. Kami sekarang untuk domestik saja kurang karena sekarang impor sulit, banyak yang larinya (beli) ke Krakatau Steel," ujar Purwono di Jakarta, Jumat (2/3).
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hingga 2017 kebutuhan baja untuk proyek konstruksi mencapai 13,49 juta ton. Namun baru 7 juta ton atau 52% saja yang mampu dipenuhi industri domestik, sedangkan sisanya 6,6 juta ton masih impor.
Oleh karena itu, Krakatau Steel kini selektif dalam memenuhi permintaan. Saat ini prioritas yang dipenuhi perusahaan adalah untuk menyuplai baja untuk industri strategis nasional. Terbesar masih didapatkan dari sektor konstruksi domestik.
"Kalau pemerintah tidak mengerti ini bisa marah ke KRAS karena seolah-olah kami tidak bisa penuhi permintaan. Padahal sebagiannya impor, nah impor sekarang sulit pesannya ke KRAS, Gunung Garuda, Gunawan Steel dan lainnya," lanjut Purwono.
Bila nanti pabrik hot strip mill 2 (HSM2) miliknya selesai maka sebagian juga akan digunakan untuk pasar ekspor. Asal tahu saja, proyek tersebut akan selesai pada semester II-2018 dan akan memberikan tambahan 1,5 juta ton produksi KRAS.
"HSM2 itu ada tambahan untuk ekspor tetapi di produk akhir, kalau produk hulu untuk kami sendiri. Kalau HSM2 ini (operasi) pasti ekspor akan meningkat," kata Purwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News