kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Krakatau Steel siapkan pabrik dan pembangkit baru


Selasa, 27 Oktober 2015 / 12:57 WIB
Krakatau Steel siapkan pabrik dan pembangkit baru


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk mendapatkan kepastian  bahwa pemerintah akan memberikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2,45 triliun tahun depan.

Perinciannya Rp 1,5 triliun PMN dalam bentuk tunai, dan Rp 956,49 miliar PMN non tunai. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan pabrik baja baru, yaitu Hot Strip Mill #2 (HSM 2) dan pembangkit listrik.

Anggiasari Hindratmo, Direktur Keuangan KRAS, mengatakan, Krakatau akan menggunakan PMN tunai senilai Rp 1,5 triliun. Sebab PMN non tunai Rp 956,49 miliar tidak berupa uang, karena nilai tersebut hanya berupa pencatatan dan administrasi saat KRAS mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia atau IPO pada 2010 lalu.

Mekanisme PMN tunai itu, KRAS akan menerbitkan saham baru atau rights issue. Pemerintah akan mengambil saham senilai Rp 1,5 triliun dalam rights issue itu.

"Lalu Rp 375 miliar, kami harapkan dari pemegang saham publik," ujar Anggiasari pada KONTAN, Senin (26/10).

Walhasil, KRAS akan memperoleh dana Rp 1,87 triliun dari rights issue itu. Agar bisa optimal menyerap dana masyarakat di pasar modal, proses rights issue ini harus mengantre dengan BUMN lain 

"Kami menunggu pengesahan APBN 2016 di DPR, lalu kami juga perlu menunggu jadwal rights issue, karena  banyak BUMN lain yang dapat PMN. Kemungkinan kami akan dapat kuartal ketiga tahun 2016," ujar Anggiasari.

Dalam perencanaan KRAS, dana Rp 1,87 triliun tersebut, sebesar Rp 1,2 triliun untuk memulai pembangunan pabrik HSM 2. Sisanya: sebesar Rp 675 miliar untuk pembangunan pembangkit listrik.

Anggiasari menyebut kebutuhan dana investasi dua proyek tersebut mencapai Rp 9 triliun. Perinciannya Rp 7 triliun untuk HSM 2 dan Rp 2 triliun untuk pembangkit listrik.

HSM 2 adalah pabrik baru KRAS untuk memproduksi hot rolled coil (HRC) atau baja canai panas berkapasitas 1,5 juta ton per tahun.

HSM 2 diperkirakan akan siap groundbreaking pada November atau Desember 2015, dan ditargetkan beroperasi 2017. Saat pabrik beroperasi, kapasitas produksi naik menjadi 3,9 juta ton per tahun.

Sementara pembangkit listrik yang dibangun berkapasitas sebesar 1x150 megawatt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×