Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara itu, pihak SKK Migas mengkonfirmasi adanya gangguan distribusi gas dari Indonesia ke Singapura sejak Juli 2021. Namun, kini dipastikan distribusi sudah kembali normal.
"Memang terjadi unplanned shutdown di salah satu produsen gas kita, tetapi hanya beberapa hari saja dan sekarang sudah kembali normal operation," ujar Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada Kompas.com.
Kondisi ini disebabkan penurunan laju produksi gas akibat penghentian yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) di Lapangan Anoa.
Selain itu, sempat ada pengurangan pasokan gas karena pemeliharaan terencana (planned shutdown) di Lapangan Gajah Baru. Produksi kedua lapangan migas yang terletak di Natuna itu telah menyebabkan produksi gas di Natuna turun 27,5 persen dari puncak sebelumnya menjadi 370 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).
Baca Juga: Atasi Krisis Energi Singapura, Otoritas Dorong Konsumen Menghemat Penggunaan Listrik
Kendati distribusi ke Singapura sudah kembali normal, tetapi pasokan gas dari Indonesia belum sepenuhnya bisa memenuhi permintaan Singapura.
"Sekarang sudah normal tetapi masih di batas bawah, jadi kalau ada demand (permintaan) lebih ke buyer (pihak pembeli) belum bisa terpenuhi," kata Julius.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Krisis Energi Singapura Akibat Indonesia, Ini yang Jadi Penyebab"
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Selanjutnya: Krisis Energi di Singapura, Lonjakan Harga Listrik Grosir Sudah Merambat ke Ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News