Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT SMRU Utama Tbk, perusahaan tambang mangan merevisi target produksi mangan tahun ini hingga 70%. Perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, semula menargetkan produksi sebesar 60.000 ton.
Namun, karena harga mangan merosot akibat krisis ekonomi dunia, perseroan menurunkan target produksi menjadi 35.000 ton saja, sama dengan realisasi produksi tahun 2011. Penurunan target produksi ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan, SMRU Adi Wibowo Adisaputro kepada KONTAN, Rabu (24/10).
Selain kondisi ekonomi global, perseroan memangkas target produksi sebagai imbas kebijakan pengetatan ekspor mineral mentah sejak Mei 2012 lalu. Sejak Mei, perseroan tak lagi ekspor mangan lantaran masih mengurus sejumlah dokumen ekspor yang disyaratkan pemerintah.
Namun, Adi memperkirakan, dalam waktu dekat ini, izin ekspor sudah dikantongi oleh perseroan. "Karena kuota ekspornya sudah diberikan minggu lalu, yaitu 15.000 ton untuk tiga bulan," ujar Adi.
Adi mengatakan pada semester pertama 2012, rata-rata harga jual mangan di Pelabuhan Kupang, NTT dibanderol US$ 200 per ton. Lebih rendah dari rata-rata harga tahun 2011 yaitu US$ 235 per ton. Pada periode semester satu 2012 produksi mangan perseroan mencapai 15.000 ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News