kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Krisis Pangan di Depan Mata, Konsep Meta Farming Diharapkan Jadi Pilihan Solusi


Jumat, 08 September 2023 / 19:42 WIB
Krisis Pangan di Depan Mata, Konsep Meta Farming Diharapkan Jadi Pilihan Solusi
ILUSTRASI. Warga memotong jerami untuk pakan ternak di persawahan yang mengering di Krincing, Secang, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (22/8/2023). Petani setempat mengaku mengalami gagal panen padi akibat kekurangan pasokan air dampak dari musim kemarau. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Luas lahan yang terus berkurang  dan  jumlah petani yang terus menurun menjadi tantangan bagi ketahanan pangan Indonesia. Sudah begitu, saat ini 70% petani di Indonesia berusia di atas 65 tahun. 

Maka, Inisiator Gerakan Maju Tani, Erwin Gunawan mencoba mendirikan Gerakan Maju Tani. Menurut dia, krisis pangan dunia sudah di depan mata dan tidak bisa diserahkan ke pemerintah saja.

"Lahan terbatas, jumlah petani berkurang tentu akan mempengaruhi ketahanan pangan. Gerakan Maju Tani ini mengajukan konsep Meta Farming. Jadi semua orang bisa menjadi petani meski tidak memiliki lahan,” terang Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co,id, Jumat (8/9).

Meta Farming imemanfaatkan teknologi untuk membantu orang-orang yang berminat menjadi petani. Rencananya, konsep Meta Farming ini akan disampaikan kepada Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko pada Senin (11/9) mendatang,

Baca Juga: Ketahanan Pangan Menjadi Salah Satu Isu Prioritas ASEAN

Meta Farming adalah platform online, semua orang bisa terlibat dalam pertanian. Melalui aplikasi ini, mereka yang tertarik  bertani bisa bercocok tanam di lahan yang sudah disiapkan oleh Meta Farming.

“Contoh Greens yang memiliki aplikasi Meta Farming punya lahan pertanian dengan smart control agriculture di mall atau juga restoran bikin ladang pertanian yang kita sebut green pod bertanam di dalam restoran. Nantinya akan bagi hasil dengan pemilik aplikasi,” jelas Erwin.

Tujuan utama dari Gerakan Maju Tani dengan konsep Meta Farming ini, menginspirasi generasi muda agar mau menjadi petani. Juga pihak lain yang tertarik untuk bertani, tapi tidak tahu caranya..

Selain Erwin dari Greens Gerakan Maju Tani diinisiasi oleh tujuh orang lain. Yaitu: James Rayawan dari Hyoshi Farm, Edlin Prabawa dari Satria Group Farm, Andro Tunggul Namureta, Lantip Kurniawan dari Jalantara Tirtamarta Hidroponik, Nur Rohman, Alpukat Farmer, Chooirul Ibnur Fajar dari Agrobersama serta Ardito Hartawan dari Hydrofarm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×