Reporter: Petrus Dabu |
JAKARTA. Krisis berkepanjangan yang mendera benua Eropa berimbas pada penurunan permintaan dan harga sejumlah komoditas termasuk tembaga dan emas. Penurunan ini juga berdampak pada penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (FI).
Pucuk pimpinan Freeport Indonesia mengaku realisasi harga pada semester I 2012 memang menurun, tapi masih relatif baik."Meskipun tidak sebagus beberapa waktu yang lalu, tetapi dengan harga sekarang US$ 3,56 per pound untuk tembaga dan emas masih di atas US$ 1.500 per ons troi, masih cukup baik," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B.Soetjipto kepada KONTAN di Jakarta, Selasa (24/7).
Alasan dia, FI masih bisa menekan biaya produksi. Selain itu, FI juga diuntungkan lantaran memproduksi kedua komoditas tersebut berbarengan. "Saya,selalu mengatakan kalau ini tembaga saja tidak ada emasnya, itu tidak ekonomis. Emas saja tidak ada tembaganya dengan kadar kurang dari 1 gram per ton, juga tidak ekonomis. Jadi dua-duanya itu bersama-sama sehingga membuat tambang ini ekonomis dengan skala yang harus besar,"ujarnya.
Ia mengungkapkan, Freeport menjual konsentrat tembaga dan emas ke PT Smelting di dalam negeri, selain menjualnya ke Eropa, Korea, dan China.
Berdasarkan laporan keuangan semester I yang dirilis Freeport-McMoRan pada 19 Juli lalu, penjualan tembaga Freeport Indonesia mencapai 317 juta pon. Freeport menjualnya seharga rata-rata US$ 3,56 per pon. Volume penjualan tembaga itu anjlok 41,62% dibandingkan periode sama 2011 yang sebesar 543 juta pon, dengan rata-rata harga US$ 4,23 per pon.
Sedangkan, penjualan emasnya di semester I 2012 mencapai 513.000 ons troi, lebih rendah 34,57% dari penjualan setahun lalu yang mencapai 784.000 ons troi. Namun, harga jualnya lebih baik yakni rata-rata US$ 1.639 per ons troi, sementara setahun lalu rata-rata US$ 1.466 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
