kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,13   5,82   0.64%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal I, ASSA tambah 1.000 unit armada baru


Selasa, 06 Mei 2014 / 09:50 WIB
Kuartal I, ASSA tambah 1.000 unit armada baru
ILUSTRASI. TKD dan AKHLAK Rekrutmen Bersama BUMN 2022: Ini Materi & Contoh Perilaku AKHLAK


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk gencar menambah armada. Di kuartal pertama tahun ini, emiten yang berkode saham ASSA ini telah membelanjakan dana investasi sebesar Rp 150 miliar atau 21,4% dari alokasi capital expenditure (capex).

Tahun ini, Adi Sarana akan menggelontorkan dana sebesar Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar. Sebagian dana tersebut dialokasikan untuk menambah armada baru. "Kuartal pertama, kami membeli armada baru 1.000 unit dan 400 unit, di antaranya untuk penggantian," ujar Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan PT Adi Sarana Armada Tbk, Senin (5/5). 

Selain digunakan untuk menambah armada baru, dana capex juga dibelanjakan untuk membangun cabang baru. Perusahaan itu berencana mendirikan cabang baru di Palembang dan Banjarmasin. Setiap cabang membutuhkan dana sekitar Rp 20 sampai Rp 30 miliar. "Kemungkinan dua cabang tersebut beroperasi akhir tahun," kata Hindra.

Di kuartal II, Hindra bilang, perusahaan masih terus menambah armada baru. Setidaknya duit sebesar Rp 250 miliar siap dikucurkan untuk membeli 1.300 unit mobil baru sepanjang April sampai Juni.

Dengan penambahan armada ini, Adi Sarana mengharapkan konsumen korporasi bertambah. Saat ini, perusahaan memiliki 800 konsumen korporasi. Setiap tahun, Adi Sarana menargetkan ada tambahan 100 konsumen.

Di kuartal II, Adi Sarana mengharapkan kinerjanya lebih baik dari kuartal pertama. "Targetnya kuartal II bisa setengah dari target akhir tahun," ujar Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk. Tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan Rp 1,22 triliun. Artinya, sampai Juni, Adi Sarana menargetkan bisa meraup pendapatan minimal Rp 610 miliar.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, Prodjo mengatakan, pendapatan perusahaan stagnan. Pasalnya, perusahaan itu menahan laju penjualan mobil bekas. Lalu, perusahaan sudah tidak lagi menyewakan mobil 4x4 untuk sektor pertambangan.

Asal tahu saja, kuartal I-2013, pendapatan Adi Sarana Rp 239,43 miliar. Prodjo enggan menyebut persis kuartal I-2014. Yang pasti, sampai Maret, pendapatan Adi Sarana baru 19%-20% dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×