Reporter: Gloria Haraito | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Demi memberikan nilai tambah lebih bagi para investor, PT Intiland Development Tbk serius melepas aset-aset matang, non-inti, serta berimbal hasil rendah. Aset-aset semacam ini kerap berupa proyek yang telah digarap lama dan ruang rental. Biaya operasional yang tinggi serta nilai buku lahan yang rendah karena telah dibeli lama menyebabkan harga sewa bersih aset sangat kecil.
Yang terdekat, kuartal tiga nanti Intiland akan melepas satu gedung perkantoran. "Ini menyebabkan kami optimistis laba bersih kuartal dua akan lebih tinggi dari laba bersih kuartal satu yang sebesar Rp 85 miliar," ujar Presiden Direktur Intiland, Lennard Ho Kian Guan kepada KONTAN. Dua pecan silam, Intiland pun baru melepas Graha Residen, apartemen sewa di Surabaya. Apartemen ini memiliki total lahan 10,6 hektare (ha). Tahun lalu, Intiland sudah menjual sebanyak 2 ha.
Niat awal, Intiland ingin membagi dua lahan, lalu membangun ulang perumahan untuk dijual. "Tapi akhirnya kami memutuskan untuk melepaskan aset lama ini lalu fokus ke lahan baru, pada waktu bersamaan kami menemukan pembeli aset itu," terang Lennard. Di kuartal satu silam, perusahaan juga melepas Taman Semanan Indah, perumahan seluas 80 ha di Surabaya. Kini luas lahan yang dibangun tahun 1989 ini tinggal 10 ha.
Aset yang dijual lain ialah Graha Famili. Perumahan seluas 280 ha ini mulai dibangun tahun 1992. Sekarang Graha famili pun tersisa 10 ha. Di samping menjual aset matang, pada kuartal satu perusahaan juga merilis proyek-proyek baru misal, 1Park Residences, Pinang Residence, dan Graha Natura. Saat ini 60% 1Park Residence telah laku terjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News