Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bisnis apartemen sewa makin merekah. Fraser Hospitality Pte. Ltd., ikut meramaikannya dengan meluncurkan Fraser Residence Sudirman di Jalan Setiabudi. Properti itu yang pertama dari empat serviced-apartment gold standard dari Frasser untuk jangka pendek dan panjang.
Menurut Christoper Bong, General Manager Fraser Residence, bisnis apartemen sangat potensial. Terlebih karena CBD kian disesaki pekerja khususnya ekspatriat. Fraser Residence menawarkan sewa harian dan bulanan.
"Pekerja asing makin banyak di Jakarta. Mereka sering ditugaskan dari satu minggu sampai skala enam bulanan, kami melihat itu sebagai peluang," kata Bong, pekan lalu. Apartemen ini menyasar kalangan bank asing, industri luar negeri, korporat, dan pekerja kedutaan besar.
Fraser Residence dibangun dalam 33 lantai dengan 108 kamar dengan harga sewanya mulai dari US$ 130-US$ 180 per hari dan US$ 2.800-US$ 4.000 per bulan.
Bong menjelaskan Menara Fraser Residence dibeli dari Graha Tunas Mega senilai US$ 24,6 juta. Renovasi ditempuh selama sebulan hingga awal Februari 2011 dengan biaya sekitar US$ 3,8 juta. "Investasi keseluruhan US$ 30 juta," ujar Bong.
Fraser Residence menargetkan tingkat keterisian di atas 88% hingga akhir tahun. Bong menambahkan, proyek berikutnya diluncurkan kuartal terakhir tahun depan yang akan dibangun di Menteng dan Kuningan.
Ian Mulya, tenaga pemasaran Apartemen Sudirman Park pun mengaku, sejak Apartemen Sudirman Park diluncurkan pada 2007, okupansi bisa mencapai 80%-90% setiap tahun. "Kawasan Sudirman mace, banyak pekerja Sudirman menyerah pulang ke rumah, lalu menginap di apartemen," kata Ian Rabu (8/6).
Sudirman Park Residence menawarkan sewa harian dan bulanan. Untuk 1,2, dan 3 kamar tidur, sewa harian masing-masing Rp 400.000, Rp 500.000, dan Rp 800.000. Sementara sewa sekitar Rp 7,5 juta dan sewa tahunan mulai dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta.
Senior Vice Presiden Research and Consultancy Coldwell Banker Commercial Tommy Bastamy menyebutkan, tingkat okupansi apartemen sewa di CBD pada Januari-Mei 2011 masih sekitar 78%. "Permintaannya secara kumulatif naik 5% dari periode sama tahun lalu, tidak besar," kata Tommy.
Tren apartemen sewa didukung pertumbuhan ekspatriat dan nilai investasi asing di Indonesia. Menurut dia, kini orang asing yang tinggal di Jakarta, tak hanya dari Amerika ataupun Eropa. Dari Asia mulai tumbuh, misalnya Singapura, India, dan China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News