Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES) mengejar perbaikan kinerja di sisa tahun2025 ini. Emiten yang bergerak di bidang usaha perdagangan besar bahan dan barang kimia ini ingin membalikkan rugi menjadi laba.
KKES menanggung rugi periode berjalan sebesar Rp 2,58 miliar pada separuh pertama 2025. Kerugian KKES meningkat 413,78% dibandingkan periode semester I-2024, yang kala itu senilai Rp 503,82 juta.
Kerugian yang membengkak tak lepas dari kinerja penjualan KKES yang mengalami tekanan. Penjualan KKES menyusut 18,83% secara tahunan dari Rp 113,42 miliar menjadi Rp 92,06 miliar hingga Juni 2025.
Baca Juga: BEI Suspensi Saham Indokripto Koin Semesta (COIN), Begini Saran Analis
Direktur Utama Kusuma Kemindo Sentosa, Kiki Rusmin Sadrach membeberkan sejumlah faktor yang menekan kinerja KKES pada semester I-2025.
Pertama, melemahnya produksi di banyak industri. Antara lain terjadi di penyamakan kulit, cat, marka jalan, tinta, tekstil, karet, konstruksi dan furnitur.
Kedua, pelemahan daya beli dibarengi ketatnya persaingan dengan produk-produk impor yang banyak masuk ke pasar dalam negeri, terutama dari China.
Ketiga, penjualan dan laba kotor turut tertekan oleh faktor eksternal yang membuat penurunan harga sejumlah barang bahan baku industri dan bahan kimia, termasuk produk-produk yang dijual oleh KKES.
Baca Juga: MBG dan Bansos Tak Berdampak Langsung pada Penjualan Mayora Indah (MYOR)
"Kondisi industri kimia dan industri yang memakai bahan baku kimia seperti tertekan oleh dampak konflik geopolitik dan ekonomi di beberapa negara utama seperti Amerika Serikat, China, Eropa, Jepang," ungkap Kiki kepada Kontan.co.id, Senin (26/8/2025).
Meski begitu, Kiki melihat ada sejumlah indikasi yang berpotensi membawa pemulihan industri pada semester kedua ini. Ekspektasi tersebut berdasarkan pada kondisi pasar yang sudah mulai menunjukkan perbaikan serta harga-harga barang yang sudah lebih stabil.
"Manajemen optimistis pada semester kedua ini outlook industri pengguna bahan baku dan bahan kimia industri akan lebih baik daripada semester pertama," imbuh Kiki.
KKES pun menyiapkan sejumlah produk baru yang akan segera dijual sebagai strategi mendongkrak pendapatan dan laba kotor. Dengan ekspektasi dan strategi tersebut, Kiki meyakini KKES bisa mencetak kinerja yang lebih baik pada akhir tahun 2025.
"KKES tetap optimis dan yakin akan ada perbaikan kinerja pada semester kedua, sehingga pendapatan dapat bertumbuh dan rugi dapat diturunkan, bahkan diharapkan dapat memperoleh laba secara full year 2025," tegas Kiki.
Baca Juga: Harga Emas Naik, Saham ANTM Menguat Tipis, Lainnya Terkoreksi pada Selasa (26/8)
Dari sisi pemasaran, anak usaha PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) ini masih fokus di pasar domestik dengan menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan Kalimantan. Kiki bilang, KKES terbuka untuk menggelar ekspansi, termasuk dengan rencana menjajaki pasar ekspor.
"Ke depan memang akan menjajaki peluang ekspor baik langsung maupun berkolaborasi dengan perusahaan asing yang sudah memiliki pasar ekspor. Ekspansi dari sisi produk juga ada sebagai salah satu strategi untuk terus bertumbuh," tandas Kiki.
KKES masih selektif untuk mengucurkan belanja modal (capex), dengan anggaran sekitar Rp 1,4 miliar pada tahun 2025. Capex KKES dialokasikan untuk keperluan membeli forklift, peralatan kantor, serta renovasi kantor dan gudang.
Selanjutnya: Skuad Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2026, Tidak Ada Ivar Jenner?
Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday Rewards 25-31 Agustus 2025, Hair Dryer-Serum Diskon hingga 60%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News