kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Astra Agro Lestari (AALI) Naik 2,59% Menjadi Rp 230,5 Miliar di Kuartal I 2024


Jumat, 10 Mei 2024 / 15:20 WIB
Laba Astra Agro Lestari (AALI) Naik 2,59% Menjadi Rp 230,5 Miliar di Kuartal I 2024
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertumbuh di kuartal I-2024. Laba bersih AALI tercatat naik 2,59% menjadi Rp 230,5 miliar di periode Januari-Maret 2024.

Melansir keterbukaan informasi, kenaikan laba bersih AALI itu ditopang kenaikan pendapatan di kuartal I 2024.

Asal tahu saja, AALI mengantongi pendapatan bersih Rp 4,79 triliun di kuartal I-2024. Angka ini naik 0,81% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4,76 triliun.

Jika dirinci, pendapatan AALI mayoritas dikontribusikan oleh segmen minyak sawit dan turunannya sebesar Rp 4,53 triliun. Lalu, segmen inti sawit dan turunannya sebesar Rp 257,7 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp 2,81 miliar.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, AALI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 230,52 miliar di kuartal I 2024. Angka ini naik 2,59% dari kuartal I 2023 yang sebesar Rp 224,7 miliar.

Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan mengatakan, kinerja keuangan perseroan hingga kuartal I 2024 mengalami sedikit peningkatan disebabkan oleh kenaikan penjualan minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) dan turunannya sebesar 3,9% yoy.

“Ini juga diiringi dengan penurunan pada beban pokok pendapatan sebesar 0,8% yoy,” ujar Fenny kepada Kontan, Rabu (8/5).

Baca Juga: Kinerja Emiten Produsen Sawit Diyakini Tetap Menjanjikan Tahun Ini

Kinerja AALI ke depannya masih bergantung pada kondisi pasar global yang mempengaruhi harga, di mana permintaan dan penawaran serta kondisi geopolitik saat ini menciptakan ketidakpastian. Selain itu, kebijakan perdagangan, baik dalam maupun luar negeri, terhadap industri sawit indonesia sangat berpengaruh juga.

Saat ini, suplai minyak kedelai masih banyak dan harganya sempat beberapa kali berada di bawah harga CPO. Hal ini perlu diantisipasi, karena negara importir besar akan memenuhi stok mereka dengan minyak nabati murah.

“Ini seperti kejadian di tahun lalu saat terjadi flashout minyak bunga matahari dari Ukraina,” kata Fenny.

Sementara itu, eskalasi geopolitik global di Timur Tengah juga patut diantisipasi dampaknya pada keinakan harga bahan-bahan yang mempengaruhi operational cost.

“Jika semua berjalan baik, maka target produksi AALI untuk tumbuh 5% di tahun 2024 ini bisa tercapai,” ujarnya.

Pada kuartal I 2024, harga CPO sudah mulai mengalami kenaikan. Sebelumnya, harga CPO sempat turun pada kuartal III 2023. AALI pun berharap kenaikan harga CPO bisa bertahan.

“Walaupun harga rata-rata CPO di pasar Cif Rotterdam masih turun 3%, harga rata-rata CPO untuk Perseroan sendiri hanya mengalami penurunan 1% untuk kuartal 1 2024 dibandingkan kuartal 1 2023,” imbuh Fenny.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×